GRESIK, iNews.id - Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menjadi salah satu dari lima nominator terbaik lomba Sinergisitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Kecamatan (SP2K) Provinsi Jawa Timur tahun 2022.
Inovasinya mengintegrasikan wisata dan pertanian dipadu dengan unsur edukasi,menjadi program inovasi unggulan. Selain memberikan nilai ekonomis juga mampu mendongkrak kesejahteraan warganya.
Camat Bumiaji, Bambang Hari Suliya mengatakan Sengkuyung Bumiaji dengan slogan Bumiaji Asyik, merupakan media kolaborasi 9 desa untuk bersama memajukan wisata.
"Kita butuh networking, karena kita tidak bisa kerja dan maju sendirian. Untuk itu, kita perlu berkolaborasi memajukan wisata desa, termasuk dengan aparat desa dan warganya," ujar Bambang Hari Suliyan saat penyambutan tim penilai SP2K dalam kegiatan tinjau lapang di kantor Kecamatan Bumiaji,Senin (21/11).
Kolaborasi wisata desa, lanjutnya, relatif berdampak dalam pemulihan kesejahteraan masyarakat paska pandemi. "Selain melakukan pendampingan juga penguatan branding wisata desa serta menambahkan fasilitas lain untuk mengangkat spot-spot wisata tersebut agar semakin populer dan banyak dikunjungi wisatawan," terang Bambang Hari Suliya.
Asisten bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Susteya Herawan, mengatakan pemberdayaan masyarakat di tempatnya tidak lepas dari potensi Kota Batu sebagai destinasi wisata.
Hasilnya, dari Sembilan desa yang berkolaborasi semuanya berhasil mengembangkan wisata unggulan sesuai dengan kekhasannya masing-masing. Ada wisata edukasi budidaya dan pengolahan Jambu Kristal di Desa Bumiaji, wisata Brakseng Kaki Langit di Desa Sumber Brantas, Petik Apel di Tulungrejo, dan wisata edukasi pengolahan sampah di Desa Sumber Gondo.
"Tentunya masih banyak destinasi wisata lain yang sudah populer sebelumnya di kecamatan ini," ujarnya.
Tim penilai SP2K dari Biro Pemerintahan Setdaprov Jatim,Dwi Mardiana berharap adanya terobosan lain dalam pemberdayaan melalui BUMDes yakni produksi Orange Cake dari buah jeruk di Desa Bumiaji.
“Ini menjadi branding alternatif selain apel yang sudah tekenal. Apalagi produksinya melibatkan ibu-ibu PKK. Semoga bisa meningkat sebesar produksi olahan apel,” harapnya.
Senada, peneliti JPIP Ahmad Faizin Karimi berharap adanya penguatan nuansa peran kecamatan. "Misalnya dengan mengorganisir paket wisata multispot, pemasangan informasi wisata bersama, hingga kolaborasi peningkatan kapasitas pengelolaan," ujar Faizin Karimi yang juga penilai lomba SP2K.
Editor : Agus Ismanto