GRESIK, iNews.id - Berawal dari keinginan membantu petani tambak dan nelayan menjaga kualitas ikan hasil tangkapanya, siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik mengembangkan inovasi membuat mesin pendingan (Cold Storage) bertenaga surya.
Mesin pendingin ini tidak membutuhkan tenaga listrik, karena memanfaatkan energi matahari. Bahkan, pengoperasiannya menggunakan Ponsel.
Guru SMK Muhammadiyah 1 Gresik, Syah Agusdin Salim mengatakan mesin pendingin karya siswa tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih ekonomis karena tidak menggunakan energi listrik. Selama ini, petani dan nelayan memanfaatkan es batu untuk menyimpan dan mengawetkan ikan ikanya.
"Dengan mesin pendingin ini, petani dan nelayan tidak perlu membeli es batu," ujar Agusdin, Selasa (3/1/2023).
Namun, menurutnya, es batu mudah mencair, sehingga mempengaruhi kualitas ikan hasil tangkapan di laut maupun budidaya di tambak. Oleh karena itu, siswa tertantang melakukakn riset untuk membantu meringankan beban nelayan, petani dan pedagang ikan.
"Dari hasil riset, akhirnya siswa membuat alat pendingan (Cold Storage) bertenaga surya," terangnya.
Agusdin menambahkan petani bisa langsung memasukkan ikan hasil tangkapan maupun budidaya di mesin pendingin. "Dengan begitu, kualitas ikannya lebih terjaga dan tetap fresh," ungkapnya.
Lebih jauh Agusdin mengungkapkan mesin pendingin ini merupakan penggabungan teknologi listrik terbarukan dengan memanfaatkan tenaga surya. Bahkan, pengoperasinya juga menggunakan Ponsel.
"Alhamdulilah. Produk inovasi siswa mampu meringankan beban nelayan, petani dan pedagang ikan. Mereka, tak lagi membeli es batu balok untuk mengawetkan ikan hasil tangkapanya," paparnya.
Pada momen Gresik Inovasi Festival (Ginofest) yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), produk mesin pendingin yang diberi nama Freezmu, tampil menjadi juara.
"Alhamdulilah. Semoga karya siswa bisa diterima dan berdaya guna untuk masyarakat," harapnya.
Menurut Agusdin produk inovasi mesin pendingin merupakan hasil kolaborasi berbagai jurusan di sekolah. Siswa Akuntasi bagian membuat pembukuan dan pemasaran. Sedangkan, siswa jurusan teknik mesin dan elektro membuat perangkat.
Kemudian, siswa jurusan kimia industri dan siswa jurusan kelistrikan menggarap komponennya. Sedangkan, bagian promosi melibatkan siswa jurusan broadcasting untuk pembuatan video promosi.
"Pokoknya, semua jurusan di sekolah terlibat aktif menghasilkan produk inovasi berupa mesin pendingin ini," ungkapnya.
Karena efektivitasnya, sejumlah petani, nelayan dan pedagang di Pasar Sungun Legowo, Kecamatan Bungah telah melakukan pemesanan. Mereka antusias membeli, karena produk siswa lebih praktis dan ekonomis.
"Setidaknya, pesanan ini, menjadi motivasi bagi siswa untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan hasil inovasinya," pungkas Agusdin.
Editor : Agus Ismanto