GRESIK, iNews.id - Momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik menunjukkan kinerja terbaiknya di semua sektor, bahkan di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur.
Tren kinerja positif terjadi pada angka Partisipasi Sekolah (APS) di semua tingkatan. Untuk tingkat sekolah dasar (SD), sebesar 99,7% lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 99,14 persen. APS tingkat SMP sebesar 98,51 persen atau lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 97,64%. Sedangkan, APS tingkat SMA sebesar 83,16% lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 73,4%.
Kemudian, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Gresik juga di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) tahun 2022 mencapai 10,04, lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 8,5 tahun. Sedangkan, Angka Melek Huruf Kabupaten Gresik sebesar 98,15% lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 93,85%.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S Hariyanto mengatakan capaian ini berkat komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik melalui “Nawa Karsa Gresik Cerdas”. Di antara turunan programnya adalah Insentif Pendidikan untuk siswa SD dan SMP, Beasiswa S1 untuk Yatim Piatu, Huffadz dan Disabilitas, Memajukan Pendidikan Pondok pesantren.
Kemudian pemberian insentif guru tidak tetap dan nonsertifikasi, peningkatan infrastruktur pendidikan di Pulau Bawean, Pendirian Akademi Komunitas, Insentif Guru PAUD dan TK nonsertifikasi, Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, dan Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Hariyanto menambahkan Program Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah (Jaketku) tahun 2022 telah mengover sebanyak 2.495 siswa dari total sebanyak 5.032 Siswa Belum dan Putus Sekolah dengan anggaran 776.860.000 Rupiah. "Siswa ini menempuh pendidikan di SKB dan PKBM," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, program Rintisan Pulau Pendidikan di Bawean, telah melaksanakan Survey Lokasi bersinergi dengan Perguruan Tinggi dan Pelaksanaan program Kampus Mengajar.
"Pada Tahun 2023 akan dilaksanakan pendirian Community College, Pemberdayaan potensi lokal, Penguatan jaringan internet untuk Pendidikan, serta Kerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk Program Pengabdian Kampus," bebernya.
Lebih jauh, Hariyanto mengungkapkan Insentif siswa di luar dana BOS telah dicairkan sebesar Rp 3.019.200.000. Insentif Guru PAUD sebesar Rp 1.850.400.000. Sedangkan, Insentif Guru non-ASN dan non-Sertifikasi dengan rincian Insentif Tahunan untuk GTT non-sertifikasi dengan total anggaran 2.944.800.000.
Selanjutnya, kenaikan tunjangan GTT dari Rp 1.200.000 menjadi Rp 1.300.000. Sedangkan, program BPPDGS (Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) sebesar 20 Miliar Per Tahun.
Dengan beragam program tersebut tidak heran capaian kinerja bidang pendidikan Pemkab Gresik relatif positif. Dibuktikan dengan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan angka kenaikan sebesar 14.80 persen atau naik dari 81.03 persen tahun 2021 menjadi 95.83 persen di tahun 2022. Selain itu, Indeks Pendidikan juga mengalami peningkatan sebesar 5.49 poin dari 73.41 di tahun 2021 naik menjadi 78.90 di tahun 2022.
“Kita patut bersyukur karena berbagai ikhtiar untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kualitas terbaik untuk masyarakat menunjukkan hasil yang sangat memuaskan," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto