get app
inews
Aa Read Next : Dukung Kelestarian Lingkungan, Petrokimia Gresik Tanam Ribuan Bibit pohon produktif di Desa Pengala

Nawakarsa Gresik Lestari Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dan Penanganan Sampah

Kamis, 07 September 2023 | 11:04 WIB
header img
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, meninjau pengolahan daur ulang sampah menjadi bahan bakar briket di Tempat Pembuangan Sampah terpadu.

iNewsGresik.id - Pemerintah Kabupaten Gresik melalui programnya Gresik Lestari mencanangkan prinsip pembangunan berwawasan ekologi berkelanjutan. Hal ini, untuk mewujudkan hak warganya mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. 

Data yang dirilis Kominfo Gresik melalui akun Instagram @pemkabgresik (30/8/2023) menyebutkan peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kinerja penanganan sampah di Kabupaten Gresik pada tahun 2022. 

Mengacu pada data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Gresik mengalami kenaikan sebesar 4,75 poin. Dari 53,4 di tahun 2021 menjadi 58,15 pada tahun 2022 dengan status kualitas lingkungan hidup 'Sedang'. 

Meski Indeks Kualitas Air (IKA) menurun tipis dari 48,79 poin dari tahun 2021 menjadi 48,24 di tahun 2022, namun Indeks Kualitas Udara (IKU) meningkat dari 68,79 poin menjadi 81,03. Begitu juga Indeks Kualitas Lahan (IKL) naik dari 32,54 poin menjadi 32,86 poin di tahun 2022 kemarin. 

Kepala Dinas Lingkungan HIdup, Sri Subaidah mengatakan Program DLH terkait Nawakarsa Gresik Lestari melaksanakan tiga hal mendasar di antaranya membina industri agar ramah lingkungan. 

"Kami ada aplikasi Brilian, di mana di situ ada rapor perusahaan maupun industri. Sedangkan pengawasannya melalui beberapa aplikasi seperti SiLobster, Sipena Limbah, dan Simora,” ungkapnya, Kamis (7/9/2023).

Selain itu, lanjutnya, Nawakarsa Gresik lestari juga  menerapkan pengolahan sampah sejak dari hulu, melalui gerakan Kampung Merdeka Sampah. Kemudian mendaur ulang sampah (di TPST) menjadi bahan bakar briket serta menyediakan taman tematik yang ramah lingkungan.

"Kampung Siba (Sidokumpul Barat), salah satu kampung merdeka Sampah. Melalui gerakan 3 R yakni Reduce-Reuse-Recycle berhasil mengolah 80 persen sampah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat," tandadsnya.

Menurutnya, pada tahun 2022 mampu menangangani sampah mencapai 67,46 persen dari estimasi timbulan sampah se-Kabupaten Gresik sebesar 2.298,9 meter kubik atau sekira 391,33 ton per-hari. 

"Kami memproyeksikan penanganan sampah ke depan lebih efektif dengan memperbanyak Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce-Reuse-Recycle (3R) dan pengolahan sampah menjadi bahan bakar di TPS terpadu Belahanrejo," ujar Sri Subaidah, Kamis, (7/9/2023). 

Dikatakanya, menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), berdasarkan jenisnya, sisa makanan menjadi sampah dominan di Kabupaten Gresik sebesar 55,29 persen dari total sampah yang ada. Sedangkan, berdasarkan sumber sampahnya, terbesar dihasilkan aktivitas rumah tangga yakni sebesar 40 persen, perniagaan 20 persen, dan perkantoran 17 persen.  

"DLH Gresik terus mendorong keterlibatan masyarakat yang lebih luas dalam penanganan sampah, melalui pendirian dan pembinaan Kampung Proklim (Program Kampung Iklim) serta Desa/Kelurahan Berseri. Pasalnya, sampah di Kabupaten Gresik didominasi sampah sisa makanan dari limbah rumah tangga sehingga idealnya harus dilakukan pemilahan sejak di rumah-rumah," terangnya.

Lebih jauh, Sri Subaidah mengungkapkan hingga saat ini telah ada sebanyak 28 Kampung Proklim di Kabupaten Gresik. Melalui Kampung Proklim ini, dilakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Kemudian upaya adaptasi meliputi pengendalian risiko bencana, peningkatan ketahanan pangan, antisipasi persoalan air laut, serta penanganan penyakit akibat perubahan iklim. 

"Sedangkan mitigasi dilakukan dalam aspek pengelolaan sampah, pengolahan limbah, pemanfaatan energi baru terbarukan, budidaya pertanian, peningkatan tutupan vegetasi, serta pencegahan kebakaran," jelasnya. 

Sedangkan, untuk pengendalian pencemaran industri, DLH Gresik juga memiliki berbagai sistem informasi monitoring pencemaran. "Sehingga jika ada industri yang limbahnya melebihi parameter, akan langsung diketahui dan dilakukan inspeksi perbaikan," pungkas Sri Subaidah. 

Terbaru, keberhasilan Pemkab Gresik dalam pelaksanaan Proklim diganjar Penghargaan Pembina Proklim Terbaik tingkat Jawa Timur. Penghargaan ini diterima Bupati Fandi Ahmad Yani dari Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jatim tahun 2023.

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut