get app
inews
Aa Read Next : RUPS 2024, SIG Putuskan Pembagian Dividen Senilai Rp572 Miliar

Memacu Produksi Pertambangan yang Terukur, SIG Terapkan Digitalisasi Industri

Rabu, 14 Juni 2023 | 14:16 WIB
header img
Alat berat operasional tambang yang telah dipasang GPS untuk memudahkan pengawasan dan membuat operasional tambang menjadi lebih efektif dan efisien.

GRESIK, iNews.idDigitalisasi Industri Pertambangan, menjadi salah satu aspek utama yang dikembangkan SIG di antaranya inovasi sistem pemantauan tambang Quarry Mining Command Center [QMCC]) yang dikembangkan di unit Pabrik Tuban. 

Inovasi digital di industri pertambangan ini, memungkinkan aktivitas pemantauan pertambangan secara online dan real time selama 24 jam. Selain itu, juga untuk mewujudkan aktivitas operasional yang optimal, efisien dan juga keselamatan dan kesehatan. 

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, penerapan QMCC ini telah membantu optimalisasi aktivitas pengawasan dan membuat operasional tambang menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, kebutuhan data lapangan dapat didistribusikan secara lebih aktual dan akurat. 

"Dengan begitu, maka pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat," ujar Vita Mahreyni.

Dikatakanya, sistem pengawasan QMCC membuat operasional tambang lebih optimal dan memastikan penerapan kaidah good mining practice dan budaya K3 dalam operasional tambang Perusahaan berjalan dengan baik. 

"Sejak diterapkannya QMCC pada 2022 hingga saat ini, Pabrik SIG Tuban mencatatkan nihil kecelakaan dalam operasional tambang,” jelasnya. 

Vita Mahreyni mengungkapkan QMCC merupakan karya tim inovasi Department of Mining & Raw Material Pabrik SIG Tuban, Jawa Timur, yang telah meraih beragam penghargaan bergengsi di antaranya Juara I pada ajang SIG Group Innovation Award (SIGIA) 2022.

“Quarry Mining Command Center berhasil meraih Diamond sekaligus dinobatkan sebagai Best Performance pada ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) Tahun 2022  yang diselenggarakan pada November 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)," ungkapnya.

Lebih jauh Vita Mahreyni menjelaskan QMCC menggunakan aplikasi monitoring secara terintegrasi, seperti pelacak GPS yang dipasang pada alat berat, fatigue sensor dan camera yang dipasang dalam kabin pada kendaraan operasional tambang. 

"Perangkat ini,  mampu mendeteksi tingkat kelelahan operator dan mengukur aktivitas gerakan mata, detak jantung, dan tingkat stress," ungkapnya.

Seluruh informasi dari aplikasi pengawasan, lanjutnya, akan ditampilkan pada layar pusat kontrol dan dipantau oleh petugas yang bertindak sebagai komando operasional. 

"Dengan begitu, maka potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akibat kondisi dan tindakan tidak aman dapat diantisipasi sejak dini," pungkas Vita Mahreyni.
 

Editor : Agus Ismanto

Follow Berita iNews Gresik di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut