MALANG, iNewsGresik.id – PT Smelting bersama 12 Industri lain di Jawa Timur menjadi Role model pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. Hal itu dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MOU) yang ditandatangani Gubernur Jatim Jatim, Khofifah Indar Parawansa dengan PT Smelting, mewakili 12 perusahaan lain.
Sebanyak 12 industri tersebut di antaranya PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bali Nusra, PT Kimia Farma – Plant Watudakon, dan PT Semen Indonesia (Persero) TBK, PT Petrokimia Gresik.
Penandatanganan MoU dilakukan Gubernur Jatim Khofifah dengan Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan P Radjamin di Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia di Markas Komando Divisi Infanteri 2/Kostrad Singosari, Malang, Senin (4/9).
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan P Radjamin menyampaikan pihaknya mendukung penuh ajakan Gubernur Jatim menerapkan program 3R yakni Reuse, Reduce, Recycle. Menurutnya sudah menjadi kewajiban dunia industri, khususnya di Jatim melakukan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
“Kami juga terus melaporkan kegiatan dukungan pengendalian lingkungan, berupa proper ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Irjuniawan mengungkapkan bentuk nyata dukungan tersebut di antaranya melakukan penanaman mangrove di sepanjang pesisir pantai Pangkah Kulon, Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik. Kemudian bersama-sama dengan Taman Safari Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup melaksanakan konservasi satwa dilindungi, seperti Elang Jawa dan Komodo.
"Di lingkungan warga, PT Smelting bersama Relawan Eco Enzym Indonesia mengedukasi masyarakat mengolah limbah domestik berupa sisa makanan, sayur dan buah menjadi cairan ecco enzym yang memiliki segudang manfaat," ungkapnya.
Upaya ini, lanjut Irjuniawan sejalan dengan ajakan Gubernur Khofifah dalam pemanfaatan limbah rumah tangga menggunakan metode 3R. Selain menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi sampah plastik, juga membuka sumber pendapatan baru.
"Melalui gerakan 3R, masyarakat bisa menciptakan barang yang dapat dijual dan dimanfaatkan kembali," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat menerapkan program 3R yakni Reuse, Reduce, Recycle yang sejalan dengan tema HLH 2023 'Beat Plastik Pollution'. Menurutnya, melakukan 3R itu sangat penting, mengingat plastik merupakan salah satu limbah terbesar dengan angka mencapai 11 juta ton yang dibuang ke laut setiap tahunnya.
“Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memaksimalkan pengurangan sampah-sampah plastik. Maka reduce, recycle, reuse bisa kita lakukan,” ujar Khofifah.
Lebih jauh, Khofifah mengajak masyarakat bergerak bersama melindungi alam dan hutan. Menurutnya, penguatan pada daya dukung alam dan daya dukung lingkungan menjadi sesuatu yang vital bagi kehidupan.
"Saat ini, sedang terjadi kebakaran hutan sekitar 1.200 hektar di Gunung Arjuno dan belum selesei dipadamkan. Kemarin (Minggu, 3/9) terjadi kebakaran yang meluas akibat pembakaran sampah. Saya minta kepastian penyebab tempat sampah yang dibakar kemudian meluas ke mana-mana. Jadi tolong, kalau terpaksa bakar sampah, harus ditunggu,” tegasnya.
Mantan Menteri Sosial RI itu mengungkapkan kebakaran hutan khususnya di gunung Arjuno, salah satunya terkonfirmasi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Terdapat indikasi ada orang tak bertanggungjawab membakar semak-semak hutan guna memancing hewan buruan keluar.
“Untuk ini saya minta agar ada Strict Punishment bagi mereka. Ini penting, karena tidak mudah menanam dan menjaga hutan. Kami sendiri pakai metode air seeding untuk menyebar benih, yang tingkat keberhasilannya sekitar 50 persen,” ujarnya.
Khofifah berpesan agar tetap menikmati alam tanpa mengambil kekayaannya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah tidak mengambil tumbuhan saat mendaki gunung. “Saat ini tidak perlu banyak narasi, sebaliknya perlu banyak aksi,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah bersama Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Malang Mayor Jendral TNI Haryanto juga melakukan penanaman 10 ribu tanaman. Prosesi pelaksanaannya ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Gubernur Khofifah bersama dengan Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Malang beserta jajaran.
Editor : Agus Ismanto