iNewsGresik - Buntut kerusahan antara suporter dengan petugas kepolisian, mengundang keprihatinan pentolan suporter yang tergabung dalam Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Jawa Timur dengan mendatangi Mapolres Gresik, Senin (20/1/2023).
Pentolan suporter dari berbagai komunitas di antaranya Bonek diwakili Cak Cong, Husen, Alex. Kemudian Dayat dari Persela Lamongan, Yoyok dari Deltras Sidoarjo, Gozali dari Aremania, Mimit dari Kacong Mania, Tarom Ultras Gresik, Gunawan dari Sakeramania serta Gion dari Saddamania.
Pentolan suporter Ultras Gresik, Muhtarom mengatakan pihaknya menyesalkan terjadinya peristiwa kerusuhan yang menyebabkan sejumlah suporter dan polisi menderita luka luka. Pada kesempatan ini, pihaknya meminta maaf.
“Kami atas nama pribadi dan mewakili suporter Ultras Gresik meminta maaf sebesar-besarnya, kepada Kapolres Gresik, Polda Jatim dan masyarakat pecinta bola,” ujar Muhtarom yang menjabat sebagai penasihat Ultras Gresik.
Muhtarom menambahkan aksi ricuh suporter dengan aparat kepolisian diluar nalar dan akal sehat. Peristiwa ini terjadi secara spontanitas, akibat ekspektasi yang terlalu berlebihan.
“Kami berharap kasus ini menjadi yang terakhir dan bahan kajian untuk introspeksi diri demi kemajuan sepakbola Gresik," ungkapnya.
Kedepan, lanjut Muhtarom, pihaknya akan sering melakukan konsolidasi dengan Polres Gresik. Tentang arti sebuah sportivitas dan fair play. Yakni, kesadaran yang selalu melekat, bahwa lawan bertanding adalah kawan bertanding yang diikat oleh pesaudaraan olahraga.
“Tenting selalu menjaga sportivitas dan fair play,” jelasnya.
Koordinator Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PNSSI) Jawa Timur, Mimit Tirmidzi, mengatakan, kunjungan dalam rangkah silaturahmi kepada Kapolres Gresik dan Ultras Gresik ini, menyayangkan tindakan kericuhan yang terjadi.
“Kedepannya kami saling intropeksi dengan sama-sama menjaga baik suporter maupun kepolisian,” ungkapnya.
Tentunya, lanjut dia, dari kejadian ini akan menjadi evaluasi bagi teman-teman suporter Jatim khususnya Ultras Gresik.
“Mari bersama-sama belajar dari kejadian kemarin, dan menjadi yang terakhir di Kabupaten Gresik ini. Agar Jatim khususnya Gresik aman dan kondusif,”tuturnya.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, menyambut rombongan klub di Jatim dan perwakilan PSSI Pusat.
Pihaknya juga turut menyayangkan tindakan kericuhan suporter dengan aparat kepolisian. Ini menjadi intropeksi pengamanan dan suporter.
“Semoga nant tidak ada kejadian serupa. Mari betmain Sportiv, siap kalah dan menang,”harapnya.
“Yang harus digarisbawahi, pihak kepolisian untuk mengamankan pertanian.Bukan musuh. Kami sebisa mungkin berkolaborasi memberikan rasa aman bagi pemain dan seluruh yang hadir di Stadion,” jelasnya.
Terkait dengan anggota kepolisian, empat anggota dipindah ke RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Editor : Agus Ismanto