SUMENEP, iNewsGresik.id - Tim penilai Sinergisitas Kinerja Kecamatan (SKK) Provinsi Jawa Timur 2023, melanjutkan penilauan uji lapangan di Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur.
Pada penilaian uji lapang ini, Tim SKK mendapatkan inovasi Jaminan Penyeberangan (Jamper) yang menjadi program unggulan Kecamatan Talango.
Camat Talango, Yudi Nursukmadyanto mengatakan inovasi ini terinspirasi dari kemacetan antrean dan proses keluar masuk kendaraan di penyeberangan yang menghubungkan pulau Poteran dengan pulau Madura.
"Kondisi ini, menjadi kendala bagi yang membutuhkan penanganan medis. Karena penyeberangan menjadi lebih lama," ujar Camat Yudi kepada tim penilai, saat tinjau lapang pada, Kamis (30/11/2023).
Camat Yudi menambahkan meski jarak Pulau Poteran dengan pulau Mudura, tidak terlalu jauh, sekira 300 meter dan butuh waktu penyeberangan antara tiga sampai lima menit saja. Namun, warga harus antri berlama-lama, sehingga menghambat aktivitas transportasi warga.
“Inovasi Jamper ini lahir dipicu momen perkelahian antar warga. Sebagian warga yang menyerobot antrean karena membawa orang sakit, sehingga terjadi perselisihan dengan warga yang kesal karena diserobot,” ungkapnya.
Mengantisipasi terjadinya kasus serupa, lanjut Camat Yudi, Pemerintah Kecamatan Talango mengumpulkan semua pihak terkait. Mulai dari pemerintah desa, Puskesmas, Polsek, Koramil, dan pengusaha jasa penyeberangan.
"Diskusi ini, akhitnya melahirkan inovasi Jamper untuk memastikan warga sakit mendapatkan pengawalan dari kepolisian. Nahkoda kapal juga wajib segera berangkat, tidak boleh menunggu penumpang penuh, jika ada warga yang difasilitasi program Jamper," bebernya.
Lebih jauh, Camat Yudi mengungkapkan Alurnya, warga yang sakit baik dengan kemampuan keluarganya sendiri, maupun difasilitasi mobil siaga desa datang ke Puskesmas dilakukan pemeriksaan.
"Jika memang butuh dirujuk ke fasilitas Kesehatan di wilayah daratan Sumenep, diterbitkan rujukan. Petugas Jamper Puskesmas lalu menghubungi petugas Jamper Polsek/Koramil, kemudian dilakukan pengawalan sampai ke kapal dan dipastikan kapal segera berangkat,” terang Camat Yudi.
Tercatat selama setahun terakhir, sebanyak 59 warga telah menikmati fasilitas Inovasi Jamper. Terdapat empat kapal tongkang penyeberangan milik empat pengusaha jasa yang mau memprioritaskan warga sakit dari Jamper ini. Sebaliknya, warga sakit yang tanpa jalur Jamper, maka pihak jasa penyeberangan bisa menolak langsung berangkat dan menunggu kapal penuh.
“Dalam konteks pembangunan daerah di tingkat kecamatan, program ini sangat baik. Menunjukkan kehadiran pemerintah dalam mengatasi persoalan masyarakat,” ujar Affan Effendy, tim penilai SKK dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur
Editor : Agus Ismanto