iNewsGresik.id - Warga terdampak gempa di pulau Bawean, hingga kini masih bertahan tinggal di posko pengungsian tersebar di masing-masing desa di wilayah kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, Bawean.
warga terdampak, khususnya anak-anak dan Lansia memilih tidur di tenda darurat beralaskan matras yang terpasang di halaman rumahnya. Bahkan, warga juga menggelar ibadah sholat Tarawih di tenda darurat.
Jauhari (42), salah seorang pengungsi, mengatakan bersyukur bisa melaksanakan ibadah sholat tarawih berjamaah, meski di tenda pengungsian.
“Alhamdulilah. Masih bisa menjalankan ibadah. Ada banyak hikmah yang kita petik di antaranya ujian kesabaran,” ujarnya, Senin (25/3/2024).
Selama aktivitas di tenda darurat ini, lanjut dia, warga berbuka puasa serta sahur di lokasi pengungsian ini dengan saling bergotong royong.
Mulai memasak, dan menyiapkan hidangan di dapur umum. Kebersamaan ini lah yang menguatkan mereka dari ancaman bahaya gempa kembali.
“Dan untuk buka puasa dan sahur, dari pihak desa pun juga turut mengusahakan dengan memberikan bantuan berupa sembako, telor, juga air mineral,” jelasnya.
Sementara itu Kades Kepuh Legundi, Kecamatan Tambak Pulau Bawean Samsudin, menambahkan hingga hari ini, tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan.
“Saat ini, masyarakat masih bertahan di tenda darurat. Juga aktivitas masyarakat di tenda darurat ini, mulai dari salat wajib dan tarawih dilakukan di tenda darurat ini,” ujarnya.
Samsu sapaan akrabnya menyebut, beberapa bantuan sudah didistribusikan kepada warga pengungsi. Mulai dari bantuan pangan, tenda dan makanan siap saji.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati yang sudah memberikan bantuan. InsyAllah nanti ada bantuan lainnya,” tuturnya.
“Ada sekitar 100 warga berada disini, bahkan ada dari luar Desa mengungsi disini,” tambahnya memungkasi.
Editor : Agus Ismanto