MANYAR, iNewsGresik. id – Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November, PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar acara inspiratif bersama 110 anak dari 22 Sekolah Dasar di Lapangan Sepak Bola Manyar Sidomukti, Gresik, Selasa (3/12)
Kegiatan bertema "Memberdayakan Anak, Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan" ini dirancang untuk menginspirasi anak-anak agar dapat bermimpi besar dan mengasah kreativitas mereka.
Kegiatan ini, berlangsung dengan penuh keceriaan. Anak-anak diajak bermain dolanan tradisional yang diselenggarakan bersama Kampoeng Dolanan, sebuah komunitas pelestari budaya lokal.
Peringatan hari anak sedunia ini juga dimeriahkan bazar UMKM melibatkan sembilan pelaku usaha dari Kecamatan Manyar dan Bungah. Hal ini, sebagai upaya mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.
Emily Muteb, Manager Environment and Sustainable Development Smelter PTFI, menjelaskan kegiatan ini sebagai upaya memberdayakan Anak untuk Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa masa depan yang berkelanjutan dimulai dengan memberdayakan anak-anak sejak dini, "ujarnya.
Ia menambahkan kegiatan ni dirancang untuk memberikan mereka ruang bermimpi dan menumbuhkan kreativitas. "Sebagai perusahaan yang memegang teguh nilai SINCERE (Safety, Integrity, Commitment, Respect, Excellence), kami berkomitmen mendukung anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” ungkap Emily
Tidak hanya bermain, anak-anak juga diajak untuk berkarya melalui peluncuran buku "Mutiara Gresik: Kearifan Lokal dari Desa ke Desa".
"Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari 48 siswa SMP di Gresik yang mengangkat beragam cerita tentang sejarah, budaya, dan potensi ekonomi daerah mereka, " terangnya.
Masih kata Emily, kolaborasi antara anak-anak, pelaku usaha lokal, dan pelestari budaya, menunjukkan komitmen PTFI berkontribusi dalam membangun generasi masa depan yang berdaya dan kreatif.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah kecil yang memberikan dampak besar bagi masa depan anak-anak," tegas Emily
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyebut anak-anak sebagai mutiara bangsa.
“Mutiara kalau tidak diasah, tidak akan bersinar. Tapi jika diasah, mereka bisa menjadi kebanggaan di tingkat nasional hingga internasional. Kami harap anak-anak Gresik menjadi mutiara yang berkilau bagi Indonesia,” ujarnya.
Editor : Agus Ismanto