Laris Manis! Jajanan Pasar Dapur Aidah Diburu Warga Saat Idul Fitri

LAMONGAN, iNewsGresik.id - Aroma harum dari aneka kue tradisional menyambut pagi di rumah produksi Dapur Aidah, Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sejak subuh, dapur milik Ikhtilafah (43) ini sudah dipenuhi aktivitas: mengadon, mengukus, hingga membungkus berbagai jenis jajanan pasar yang laris manis selama Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Usaha rumahan yang dirintis sejak masa pandemi COVID-19 ini kini menjelma menjadi salah satu sentra produksi jajanan pasar yang paling diburu warga saat lebaran tiba. Pesanan datang silih berganti, tidak hanya dari warga desa sekitar, namun juga dari desa-desa tetangga.
“Selama lebaran, produksi bisa dua kali lipat dari biasanya. Kalau bulan puasa kami produksi sekitar 50 pcs per jenis, sekarang bisa sampai 100 pcs per hari,” ujar Ikhtilafah saat ditemui di kediamannya, Minggu (6/4/2025).
Dari sekian banyak jenis jajanan pasar yang dibuat, Lemet Mutiara isi kacang hijau dan kue Bikang menjadi primadona yang paling banyak dipesan. Selain itu, dapurnya juga memproduksi Singo Pelangi, Kue Moci, hingga bubur tradisional seperti Cenil dan Cendil, semuanya dibuat sesuai permintaan pelanggan.
Harga yang terjangkau, mulai dari Rp1.500 hingga Rp3.000 per pcs, serta cita rasa khas rumahan yang terjaga kebersihannya, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli. Tidak hanya itu, produk Dapur Aidah juga telah mengantongi Sertifikat Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal sejak 12 Juni 2023, menambah kepercayaan pelanggan.
“Alhamdulillah, setiap hari dapur tidak pernah sepi. Selain untuk suguhan lebaran, banyak juga yang membeli untuk oleh-oleh bagi keluarga yang mudik,” tambah Ikhtilafah.
Momen lebaran menjadi berkah tersendiri bagi UMKM seperti Dapur Aidah. Bukan hanya soal peningkatan pendapatan, tapi juga menjadi bukti bahwa kue-kue tradisional tetap dicintai dan menjadi bagian penting dalam tradisi Hari Raya di tengah gempuran jajanan modern.
Editor : Agus Ismanto