TANGERANG, iNews.id - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan nasib Tri Setyawan, seorang pengemudi taksi online asal Ponorogo, Jawa Timur. Mobil taksi online yang dikemudikan amblas dibawa kabur penumpangnya.
"Tidak hanya mobil yang dibawa kabur. Penumpang juga tidak membayar Ongkos antar Ponorogo-Jakarta," katanya meratapi nasib.
Tri Stiawan menjelaskan, kejadian ini bermula saat dia mendapatkan order dari penumpang bernama Bayu melalui aplikasi dengan titik penjemputan di kawasan Ponorogo tujuan RSUD di Surakarta, pada Sabtu 11 Juni 2022 sekitar pukul 23.00 WIB.
Tri kemudian menuju lokasi penjemputan menemui penumpang. Namun, penumpang mendadak merubah lokasi tujuan menuju ke Jakarta. Alasanya, pasien yang dijenguk di Rumah Sakit Solo ternyata itu sudah meninggal dunia dan jasadnya dikirim ke Jakarta.
"Penumpang minta tolong langsung diantarkan ke Jakarta. Saya tidak dapat menolak, karena kondisi sudah larut malam,"jelasnya.
Tri Stiawan pun melanjutkan perjalanannya mengantarkan penumpangnya menuju Jakarta dengan tarif rental alias tanpa melalui aplikasi.Dengan bayaran Rp500 ribu, belum termasuk biaya bensin dan tol.
"Saya sampai di Jakarta pada Senin (13 Juni 2022) pagi, karena di mobil sempat trouble di jalana," katanya.
Saat tiba di kawasan Jakarta, lanjutnya, dia bersama penumpangnya menginap di hotel, karena kelelahan menempuh perjalanan dari Ponorogo ke Jakarta.
"Dia nawarin ngajak ke hotel dulu istirahat sebentar. Awalnya cari-cari hotel di sekitar Jakarta, tapi pada penuh. Terus mencoba ke Hotel Tangerang, Jalan Otista, karena dia pernah nginap di sini," ucapnya.
Keduanya pun memasuki Hotel Tangerang sekitar pukul 07.00 WIB untuk beristirahat. Tri Stiawan pun mengaku tertidur dan terbangun sekitar pukul 10.00 WIB. Namun saat terbangun, mobilnya sudah raib.
"Begitu bangun, penumpang saya sudah enggak ada, kunci mobil enggak ada, mobilnya juga sudah enggak ada," katanya.
Tri Stiawan menduga mobilnya ini dibawa kabur oleh penumpangnya. Selanjutnya, Tri Stiawan berupaya menghubungi penumpangnya ini, lalu mendapat jawaban.
"Semula penumpang masih menjawab, saat saya telepon. Katanya, maaf saya duluan soalnya bude telepon mau anterin belanja. Nah, saya masih percaya, nanti saya dijemput," jelasnya.
Setelah itu, Tri Stiawan masih menunggu dan meminta lokasi terkini untuk menyusul. Namun, hingga kini tidak ada kabar lagi.
"Saya minta share lokasi saja biar saya yang ke situ menyusul naik ojek. Terus enggak ada kabar lagi," tuturnya.
Tri Stiawan menambahkan, saat ini dirinya sedang mengurus pelaporan atas kejadian yang dialaminya tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota.
Sebenarnya, lanjut Tri, dirinya masih menunggu itikad baik dari pelaku, tetapi saat dihubungi tidak ada respons kembali, akhirnya berniat untuk melapor ke Kepolisian.
"Iya, hari Selasa pagi kemarin, saya datang ke Polres Metro Tangkot membuat laporan. Jadi, laporan polisinya belum selesai, karena saya harus menunjukkan bukti-buktinya seperti BPKB yang saat ini dalam perjalanan ke Tangerang," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto