Kemensos Fasilitasi Pengobatan Bayi Tanpa Anus di RSUD dr Sutomo Surabaya

Agus Ismanto
Ketua TIM Sentra Margo Laras Pati, Jiwaningsih, mengunjungi rumah bayi tanpa anus, Muhammad Nazril Maulana di desa Kedamean, kecamatanKedamean, Gresik.

GRESIK, iNews.id  - Kementerian Sosial melalui Sentra Margo Laras Pati, memfasilitasi pengobatan lanjutan bayi yang terlahir tanpa anus (atresia ani), Muhammad Nazril Maulana (2 bulan) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sutomo Surabaya.

Tim sentra margo laras pati juga telah mencarikan rumah singgah bagi keluarga bayi Nazril di jalan Dharma wangsa, kecamatan Gubeng, Surabaya, tidak jauh dari RSUD  dr Sutomo. "Keluarga bisa beristirahat di rumah singgah itu, saat kontrol dan persiapan operasi  lanjutan,” ujar kepala Sentra Margo LarasPati,  Jiwaningsih, Minggu (24/7/2022).

Bantuan layanan pengobatan berkelanjutan di RSUD dr Sutomo Surabaya, kata Jiwaningsih, dilakukan setelah Tim yang dia pimpin, mengunjungi rumah keluarga bayi Nazril di dusun Pilang, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, beberapa waktu yang lalu.

"Saya datang untuk memberikan beragam bantuan Kemensos,  sesuai  arahan Menteri  sosial Tri Rismaharini," terangnya.

Ia mengatakan, kedatanganya menemui  keluarga Nazril, juga untuk melakukan asesmen kepada orangtua dan keluarga Nazril. "Kami memberikan motivasi agar  keluarga terus bersemangat mengupayakan kesembuhan, melakukan kontrol dan konsultasi rutin,” ujarnya.

Dia menjelaskan,  pada kunjungannya  itu,  Komensos menyerahkan bantuan Atensi bahan pengobatan, diantaranya kantung kolostomi, salep, obat-obatan kebutuhan bayi, susu, keperluan mandi, sembako,  madu dan uang tunai  sebesar Rp5 juta.

"Kami juga melakukan monitoring dan komunikasi terkait perkembangan kesehatan serta jadwal pelaksanaan operasi Nazril," tambahnya.

Menurutnya,  pihaknya juga telah berkoordinasi dengan bidan desa agar melakukan monitoring dan pemeriksaan berkala kepada bayi Nazril dan ibunya. "Penanganan medis untuk bayi Nazril dilakukan secara berkelanjutan, sehingga kami butuh bersinergi dengan masyarakat," terangnya.

Ia menambahkan,  orang tua bayi Nazril, selama ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.  Pasalnya, dia masih tergabung dalam Kartu keluarga (KK)kakek dan neneknya , sehingga  tidak  tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kami  telah meminta pihak desa dan Dinas Sosial Kabupaten Gresik agar Keluarga Nazril dimasukkan ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sebagai syarat penerima Bansos. " tandasnya.

Menurutnya, orang tua bayi Nazril,  baru saja pecah Kartu Keluarga dari kakek dan neneknya. Namun, kartu PBI bagi bayi Nazril sudah diterbitkan. Kini, Kemensos tengah menyiapkan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni ( Rutilahu) dan modal kewirausahaan pada keluarga Nazril. "Bantua ini diharapkan meringankan beban keluarga bayi Nazril," pungkasnya.

Seperti diberitakan, kedua orang tua Nazril sempat mengalami  kesulitan menanggung biaya pengobatan buah hatinya, karena penghasilannya sebagai buruh pabrik,  tak bisa menjangkau seluruh biaya pengobatan anaknya.

Putera pertama pasangan Muhammad Nadif (30) dan Lindi Fibriyanti (22), selama ini tinggal bersama kedua orang tuanya, kakek, nenek  dan pamannya di  rumah semi permanen berukuran 5 X 15 meter terletak di desa Kedamean, kecamatan Kedamean, kabupaten Gresik

Editor : Agus Ismanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network