GRESIK, iNewsGresik.id – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2024, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menggelar sarasehan bertema "Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa" di Aula Dhurung Bawean, Kantor Pemkab Gresik, Jumat (13/12)
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, menegaskan bahwa diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih menjadi tantangan terbesar dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.
"Stigma dan diskriminasi seringkali menjadi penghalang bagi ODHA untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak. Kita perlu mengubah paradigma ini agar semua individu memiliki hak yang setara," ujar Wabup yang akrab disapa Bu Min, saat membuka sarasehan, Jumat (13/12)
Ia menambahkan, selaras dengan target Three Zero pada 2030—nol infeksi baru, nol kematian akibat HIV/AIDS, dan nol diskriminasi—penghapusan stigma menjadi salah satu prioritas utama. Menurutnya, upaya ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari jajaran kesehatan, duta peduli HIV/AIDS, hingga organisasi masyarakat.
Sejak 2019 hingga Oktober 2024, Kabupaten Gresik mencatat 667 kasus baru HIV/AIDS. Hal ini menunjukkan perlunya langkah konkret untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut. Bu Min mendorong seluruh elemen masyarakat untuk aktif terlibat dalam edukasi, sosialisasi, dan kegiatan pencegahan HIV/AIDS.
"Melalui peringatan Hari AIDS Sedunia ini, mari kita perkuat komitmen bersama untuk menghapus stigma dan diskriminasi terhadap ODHA serta memastikan mereka dapat hidup secara mandiri dan bermartabat," imbuhnya.
Dalam acara tersebut, bantuan simbolis dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik juga diserahkan kepada ODHA dan ADHA (Anak dengan HIV/AIDS) sebagai bentuk dukungan nyata.
Ketua KPA Gresik, dr. Adi Yumanto, menambahkan bahwa KPA terus mengupayakan berbagai program pencegahan, seperti pelatihan duta peduli HIV/AIDS, penyuluhan kesehatan di sekolah, dan kegiatan rutin lainnya.
"Pencegahan HIV/AIDS tidak hanya tanggung jawab KPA, tetapi memerlukan kolaborasi strategis berbasis pentahelix," tegasnya.
Acara ini turut dihadiri Kepala Bagian Kesra Yusuf Anshori, Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan dr. Puspitasari Wardani, serta sejumlah organisasi perempuan di Gresik.
Dengan momentum ini, Kabupaten Gresik berharap mampu menjadi pelopor dalam menghilangkan diskriminasi terhadap ODHA sekaligus memperkuat langkah menuju masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap penanggulangan HIV/AIDS.
Editor : Agus Ismanto