Blower Pabrik Kayu Terbakar, 6 Pekerja Menderita Luka Bakar Serius

GRESIK, iNews.id - Sebanyak 6 orang pekerja menderita luka bakar serius dalam musibah terbakarnya blower pabrik kayu PT Mitra Hadina Sejahtera di jalan Darmo Sugondo, kecamatan Kebomas, kabupaten Gresik, Jumat sore (24/6/2022). Akibat luka yang dideritanya, keenam korban dilarikan ke rumah sakit Semen Gresik.

Keenam korban yang menderita luka bakar serius diantaranya Suyanto (45), Nur Cahyo (24), Wahyu Indra Risqianto (22), M Ikhsan (40 th), Irfan Maulana (23 th), Slamet Harianto (29 th) dengan kondisi luka bakar antara 40 persen - 80 persen.

Seorang pekerja yang lain, dilarikan ke Puskesmas Gending, Kebomas, karena menderita luka ringan di sebagian tubuhnya.

Novi Susanti, saksi mata/ pekerja yang selamat, mengatakan, peristiwa kebakaran berawal dari dibukanya blower bagian atas. Tanpa diduga, tiba-tiba bara api serbuk kayu terjatuh dari atas, sehingga menimbulkan percikkan api.

"Percikan api kemudian menyambar ke sejumlah yang sedang beraktifitas di sekitarnya," ujarnya.

Dikatakanya, sebagian pekerja berhasil kabur menyelamatkan diri. Namun, sebagian yang lain terkena percikan api, karena tidak sempat kabur. 

"Sebanyak 6 orang pekerja yang menderita luka bakar langsung dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis," tegasnya.

Humas RS Semen Gresik dr Tholib Bahasuan, mengatakan, pasien menderita luka bakar bervariatif mulai 40 persen hingga 80 persen. Setelah menjalani perawatan medis, kondisinya berangsur membaik.

"Kondisi korban, kini telah stabil dan dalam kondisi sadar," terangnya.

Dikatakanya, pihak rumah sakit terjunkan sebanyak 3 orang dokter spesialis untuk menangani pasien, diantaranya dokter bedah, anestesi dan bedah torak kardiovaskular.

“Ketiga dokter ini kami siapkan untuk manangani korban” ujar Tholib.

Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki, mengatakan, belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, karena masih melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.

“Tim identifikasi masih di lapangan, sehingga kami belum bisa mendapatkan data yang lebih detail,” ujarnya. 

Editor : Agus Ismanto