Tabliq Akbar dan Gelar budaya Warnai Sedekah Bumi Desa Cagak Agung Gresik

iNewsGresik.id - Tradisi sedekah bumi masih terpelihara hingga kini di sejumlah desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur di antaranya di desa Cagak Agung, Kecamatan cerme, Kabupapten Gresik. 

Warga desa di belahan Gresik bagian selatan ini, menggelar sedekah bumi dengan Tabliq Akbar bersama Habib  Fahmi bin Thohir Al Habsyi di Balai desa setempat, Minggu (20/8/2023).

Ratuan warga, mulai anak anak hingga para Lansia larut dalam kekhusyukkan melantunkan shalawat bersama Habib asal kota Malang.

Bahkan, jamaah yang memenuhi halaman Balai desa bersama-sama bersholawat sambil mengangkat kedua tangannya, mengikuti lantunan shalawat.

Tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun ini juga ditandai dengan pementasan seni wayang kulit semalam suntuk dengan menghadirkan dalang Ki Puguh Prasetyo. 

Selain itu, warga juga menghadirkan pentas tari tradisional di lokasi sumur tua di perbatasan desa. Sumur ini, memiliki manfaat besar bagi warga sekitar, karena airnya tidak pernah susut, meski musim kemarau panjang. 

Prosesi sedelah bumi ditutup dengan prosesi  Kenduri desa. Semua warga membawa bakul berisikan nasi, gudangan, buah, sayur, tahu, tempe dan telur dan dikumpulkan di balai desa. 

Setelah melakukan doa bersama, ratusan warga yang didominasi anak anak, dan ibu ibu bertukar bakul berisi nasi dan melakukan makan bersama. 

Kepala desa Cagak Agung, Supaat mengatakan tradisi itu bukan hanya wujud syukur atas hasil bumi yang dinikmati warga setempat, tetapi juga menjadi sarana warga merawat kebersamaan, melestarikan nilai kerukunan dan menjaga jiwa kegotong royongan. 

"Sedekah bumi ini merupakan ungkapan puji syukur kepada Allah SWT, sekaligus membangun kebersamaan, kegotong royongan dan melestarikan nilai nilai budaya bangsa," ujarnya, Minggu (22/8/2023). 

Ketua Panitia Sedekah Bumi, Suwarno mengatakan prosesi sedekah bumi adalah warisan leluhur yang sudah berlangsung turun temurun. Sedekah bumi sebagai pengejawantahan rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas melimpahnya hasil panen dan kesehatan. 

"Generasi penerus wajib nguri-nguri budaya. Ini positif dan sudah sepatutnya dilestarikan. Selain mengingatkan untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ada nilai toleransi dan gotong royong dalam kegiatan ini," jelasnya. 

Salah salah satu warga, Mamik mengatakan sangat senang bisa ikut beramai-ramai merayakan sedekah bumi. Momen ini menjadi kesempatan warga saling bersilaturahim, sekaligus membangkitkan ekonomi warga sekitar. 

"Alhamdulillah, prosesi sedekah bumi berlangsung lancar dan menyenangkan. Semoga prosesi ini terus berlangsung di tahun tahun depan lebih meriah dan sukses " ujrnya. 

Editor : Agus Ismanto