iNewsGresik.id - Pentas seni wayang kulit semarakkan prosesi sedekah bumi, sekaligus peringatan HUT Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia di desa Cerme Lor, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Pentas seni wayang kulit dengan dalang Ki Puguh Prasetyo dilaksanakan di balai desa setempat, Minggu (26/8/2023).
Gelaran pentas wayang kulit yang menjadi puncak rangkaian prosesi sedekah bumi ini, membawakan lakon 'Subali Tandang' mengisahkan sosok kepahlawanan Subali yang tegak lurus menegaklan keadilan.
Tradisi sedekah bumi yang telah berlangsung secara turun temurun ini, dihadiri sejumlah pejabat Muspika Cerme, tokoh masyarakat, dan ratusan warga yang sejak sore telah memadati balai desa setempat.
Kepala Desa Cerme Lor, Arifin mengungkapkan pementasan wayang kulit di prosesi sedekah bumi, sebagai upaya melestarikan kebudayaan bangsa. Terlebih wayang kulit, sebagai warisan budaya yang telah diakui Unesco.
“Kita berharap, pentas seni wayang kulit ini akan mengangkat potensi budaya lokal, sekaligus untuk melestarikan budaya bangsa,” ujarnya.
Kebudayaan yang ada itu, lanjutnya, harus disampaikan kepada anak-anak, sebagai generasi bangsa. Tujuannya, agar kebudayaan bangsa Indonesia tetap lestari.
“Melalui Sedekah Bumi, Kami berkomitmen menjaga dan melestarikannya dengan mengajak anak-anak milenial untuk tetap mencintai budaya,” ungkap Arifin.
Dikatakanya, sedekah bumi tidak sekedar wujud syukur kepada Allah SWT, tetapi juga untuk membangun tali silaturahim dan memupuk rasa kegotong-royongan antar warga.
"Sedekah bumi digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa sekaligus untuk menguri-uri budaya," tandasnya.
Kapolsek Cerme, Iptu Andi Bejo mengatakan pentas wayang kulit menjadi sarana efektif membangun kerukunan antar warga, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
"Berbeda pilihan pada Pemilu adalah hal yang biasa. Tetapi tetap harus tetap saling menghormati dan menjaga ketertban masyarakat," ujarnya.
Dikatakanya, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tidak hanya menjadi tanggung jawab Polri, tetapu memerlukan kerjasama semua lapisan masyarakat.
"Ketika iklim kondusif tercipta, maka pembangunan berjalan baik, ekonomi warga meningkat dan kemakmuran masyarakat akan tercipta," katanya.
Editor : Agus Ismanto