get app
inews
Aa Text
Read Next : Danau Kastoba Pulau Bawean, dari Wisata Alam Menjadi Penunjang Kehidupan Warga

Banjir Rendam Ratusan Hektar Areal Pertanian, Petani Terancam Gagal Panen

Sabtu, 09 Desember 2023 | 12:59 WIB
header img
Banjir merendam ratusan hektar lahan pertanian di kecamatan Balungpanggang, Kabupaten Gresik

iNewsGresik.id- Banjir meluapnya sungai Lamong juga merendam lahan pertanian seluas 150 hektar di wilayah kecamatan Balungpanggang. Banjir rutin tahunan membuat petani terancam gagal panen, karena tanaman padinya yang sudah berumur lebih dari 3 minggu terendam banjir.

Seoran petani, Janti, warga Desa Wotansari, Kecamatan Balongpanggang mengatakan terancam merugi, karena tanaman padinya yang baru ditanam sekitar seminggu yang lalu, hanyut terserat banjir. 

“Otomatis padinya keterjang dan hanyut oleh air banjir, terendam semuanya,” ungkapnya, Sabtu (09/12/2023).

Kendati demikian, perempuan berusia 50 tahun itu, menyebut belum bisa menghitung perincian kerugian, yang dialami dari total 300 meter persegi lahan area pertanian miliknya yang terendam banjir. 

“Ruginya gak bisa dihitung. La kemarin waktu musim tanamnya saja, bibitnya itu habis Rp 500 ribu. Itu belum bayar buruh taninya. Belum yang lain-lainnya. Petani rugi banyak,” jelasnya. 

Hal senada disampaikan, Panti, petani asal Desa Banjaragung, Kecamatan Balungpanggang. Menuruutnya, banjir yang merendam areal pertanian, sudah berulang kali menimpanya. 
Musin hujan tahun kemarin, dirinya juga merugi karena gagal panen.  Saat ini, baru memasuki musim tanam, sudah terendam banjir. 

"Mau gimana lagi. Saya hanya orang kecil, orang petani. Sudah menjadi risiko, nggak apa-apa gagal tanam padi, yang penting sehat badan, gitu saja cukup,” paparnya.

Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito Putro mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terkait kerugian petani padi yang terdampak banjir. 

“Nanti saya koordinasikan dengan teman-teman penyuluh untuk kelanjutannya buat petani di lapangan yang terdampak banjir,” ucapnya. 

Eko menjelaskan, petani yang telah mendaftar akan dibantu untuk mengklaimkan asuransi mereka. 

“Kalau dia sudah daftar, nanti kita bantu klaimkan. Ini masih komunikasi lagi dengan teman-teman penyuluh Balongpanggang terkait asuransi. Maksimal 30 hari penanaman itu harusnya sudah didaftarkan. Nanti teman-teman Gapoktan bisa dibantu proses pendaftaran oleh teman-teman penyuluh,” paparnya. 

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut