GRESIK, iNews.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), berdampak positif terhadap penjualan sepeda motor listrik, seperti yang terjadi di unit perakitan sepeda motor listrik PT Mobil Listrik Indonesia (Molindo) yang membandrol produknya seharga Rp 18 juta - Rp 29 juta.
Sejak sepekan terakhir, dealer otomotif terletak di jalan raya Menganti, kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik ramai dikunjung warga. Selain datang untuk memesan, sebagian warga yang lain tertarik untuk menjajal keunggulan motor berbasis baterei.
Unit perakitan motor di wilayah selatan Gresik ini, menyajikan beragam pilihan yang lebih irit dan ramah lingkungan.
Selain itu, motor yang menggunakan energi baru terbarukan memiliki keunggulan lain yakni dapat dengan mudah mengisi ulang daya baterei, karena hanya membutuhkan daya sebesar 110 watt.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral ( ESDM) Provinsi Jawa Timur yang menjajal motor listrik mengatakan penggunaan kendaraan listrik ini sejalan dengan instruksi Gubernur Jawa timur Khififah Indar Parawangsaa agar secara bertahap beralih menggunakan energi baru terbarukan.
" Hal ini untuk mempercepat konversi menuju energi bersih dan ramah lingkungan," ujarnya, Senin (5/9).
Nurkholis menambahkan, motor listrik ini menjadi salah satu alternatif pilihan di tengah kenaikan harga BBM. Selain lebih irit juga ramah lingkungan (low carbon emission vehicle (lcev).
"Kebijakan ini diyakini mampu meningkatkan ketahanan energi di sektor transportasi," ungkapnya.
Pengalihan motor konvensional ke motor listrik, menurutnya sebagai bentuk keseriusan pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca dan menyerap surplus pasokan listrik sebesar 2.600 MW.
"Pasokan listrik di wilayah Jawa Timur mengalami surplus sebesar 2.600 MW. Dengan kondisi ini, Jawa Timur diharapkan menjadi katalisator pembangunan ekonomi bagi daerah lain," tandasnya
Sementara iru, Dirut PT Mobil listrik indonesia (Molindo), Setiajid, mengatakan, motor listrik produknya memiliki beragam keunggulan diantaranya lebih hemat dan ramah lingkungan.
"Terdapat keuntungan mengendarai motor listrik, antara lain baterai yang bisa diisi ulang, bebas polusi, dan ramah lingkungan," ujarnya.
Setiajid menambahkan, dengan menggunakan kendaraan konvensional jarak tempuh 70 kilometer, akan menghabiskan bbm sebanyak 2 setengah liter atau senilai Rp 25 ribu. Sedangkan, untuk motor listrik hanya butuh 3 KWH, atau seharga Rp 4.800.
"ini jelas lebih murah dibandingkan menggunakan motor BBM," tandasnya.
Lebih jauh, Setiajid mengungkapkan, proses isi ulang baterei Lithium juga lebih mudah. Butuh daya sebesar 110 watt, sehingga bisa dilakukan di rumah, layaknya mengisi telepon genggam.
"Jadi pengisian ulang baterei bisa dilakukan dimana saja," ungkapnya.
Motor listrik dilengkapi dengan surat tanda kendaraan bermotor (STNK), layaknya motor BBM. Pengguna juga wajib memiliki surat ijin mengemudi (SIM),karena motor listrik ini mampu melaju dengan kecapatan 80 km - 100 km per jam.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait