GRESIK, iNews.id - Masyarakat desa Brangkal, Kecamatan Balungpanggang, kabupaten Gresik memiliki cara unik mengungkapkan syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah.
Mereka menggelar karnaval mengarak hasil panen keliling kampung dengan mengenakan beragam busana adat budaya Nusantara. Uniknya, kostum yang mereka kenakan merupakan hasil kreativitas warga dengan memanfaatkan bahan di sekitar lingkungan rumahnya.
Beragam kostum Nusantara menjadi suguhan yang menarik perhatian, diantaranya Prabu siliwangi dengan kereta kencananya, Roro Jonggrang, Miniatur sapi, Suku Dayak, Puno Kawan hingga kesenian khas Jaranan.
Demi memeriahkan karnaval tahunan ini, sebagian peserta justeru rela mengeluarkan biaya besar untuk sewa kostum. Dan semua biaya ditanggung warga secara swadaya.
"Soal biaya gak perlu dipermasalahkan. Terpenting, warga bisa menampilkan kreativitas dan hidup guyub rukun," ujar Nisa, peserta karnaval yang mengenakan busana Roro Jonggrang, Minggu (11/9).
Tradisi adat yang telah berlangsung turun temurun ini, mendapatkan sambutan antusias warga. Ratusan warga berjajar di sepanjang jalan demi menyaksikankeunikan dari masing masing peserta.
Bahkan, saat hujan deras mengguyur, warga tidak bergeser. Mereka tetap berdiri di pinggir jalan untuk meluapkan kebahagiaan bersama warga yang lain.
"Hujan itu, karunia yang harus disyukuri. Karnaval tetap jalan terus. Semoga HUjan menjadi penanda kesejahteraan petani terus meningkat," ujar Faradhila, warga setempat.
Kepada Desa Brangkal, Dodik Setyawan, mengatakan, upacara adat ini sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah dan merayakan desa karena terbebas dari wabah oenyakit mulut dan kuku (APK).
"Kegiatan ini, sebagai ungkapan rasa syukur atas anugerah kesuksesan warga. Di dalamnya terdapat silaturahmi, kebudayaan, kesenian, dan hiburan,” ujar Dodik setiawan, yang turut menjadii peserta karnaval dengan kostum Prabu Siliwangi.
Lebih lanjut, Dodik menambahkan, kebudayaan sifatnya dinamis mengikuti perkembangan zaman, termasuk pelaksanaan karnaval di desanya. Pada kegiatan tahunan ini, warga mengusung tema "Bebas APK". Meski demikian, tidak meninggalkan akar budaya dengan menampilakan budaya adat Nusantara.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap kesejahteraan warga terus meningkat, selalu diberikan kesehatan dan rejeki yang melimpah," ungkapnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait