GRESIK, iNews.id - Sebanyak 3 orang pengemudi ojek online (Ojol) menderita patah tulang, usai tertimpa puing-puing bangunan rumah yang roboh akibat diterjang puting beliung.
Badai angin disertai hujan deras juga menghancurkan puluhan rumah warga, masjid, bangunan sekolah dan warung tersebar di tiga desadi kecamatan Duduksampean, Kabupaten Gresik.
Kepala desa Tumapel, Ziadatul akmal mengatakan 3 orang warganya masing-masing Aziz, Karniti, dan Sucipto hingga kini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik. Seorang diantaranya yakni Sucipto dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo Surabaya karena mengalami retak di tulang ekornya.
"Ketiga korban tertimpa bangunan tempatnya mangkalnya yang roboh karena diterjang puting beliung," ujar Ziadatul, Rabu (30/11/2022).
Dikatakanya, peristiwa tersebut terjadi saat ketiganya sedang berteduh di bangunan tempat mangkalnya. Namun, angin beliung tiba tiba menerjangnya hingga bangunan berukuran sekitar 3 kali 5 meter roboh.
"Mereka tidak sempat menghindar, karena kejadinya begitu singkat," terangnya.
Puting beliung, lanjutnya, juga memporak-potandakan sebanyak 5 unit rumah warga dan 7 unit warung yang berdiri di tepi jalan raya di desa Tumapel, kecamatan Duduksampean, Kabupaten Gresik. Atapnya rumahnya melayang, gentingnya berjatuhan dan sebagian dinding rumahnya roboh.
"Akibatnya, warga harus menanggung rugi mencapai Rp 300 juta rupiah," ungkapnya.
Senada disampaikan kepada desa Pandanan, Suryadi. Puting beliung memporak-porandakan sebanyak 8 unit bangunan rumah warga , 2 unit gedung sekolah dan satu unit masjid di desanya.
"Atap rumah beterbangan, plafonya rontok dan gentingnya berjatuhan dengan total kerugian mencapai Rp 200 juta," ujarnya.
Untuk membantu warga terdampak, lanjutnya, warga dibantu petugas BPBD, TNI dan Polri bergotong royong memperbaiki bangunan yang rusak.
"Kalau kerusakanya ringan, bisa langsung diperbaiki. Tapi yang kerusakanya cukup parah masih harus berkoordinasi dengan instansi terkait," tandasnya.
Menurutnya Pemerintah desa langsung melakukan gerak cepat memperbaiki rumah warga, gedung sekolah dan masjid yang rusak. "Terpenting warga tidak kehujanan dan aktivitas belajar mengajar di sekolah tetap berlangsung," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Duduksampean, Merista Dedy Hartadi, mengatakan, Puting beliung memporak-porandakan puluhan rumah di tiga desa, yakni desa Pandanan, Tumapel dan desa Ganggang.
"Kondisi kerusakanya cukup parah, sehingga butuh gerak cepat untuk membantu warga terdampak,"ujarnya.
Menurutnya, hujan deras disertai angin kencang berlangsung sangat singkat, sekitar 15 menit. Namun, dampak yang ditimbulkan cukup parah. Selain memporak-porandakan bangunan rumah juga menyebabkan 3 warga menderita patah tulang.
"Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu warga terdampak puting beliung," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait