Fokus Penanganan Sampah, Pemkab Gresik Targetkan Memboyong Piala Adipura

Agus Ismanto
Pemkab Gresik kebut pembangunan TPA Belahan Rejo. TPA baru ini diharapkan menjadi solusi penanganan sampah TPA Ngipik yang kondisinya overload.

GRESIK, iNews.id - Pemkab Gresik bertekad memboyong kembali piala Adipura, setelah lepas sejak tahun 2015. Persoalan penanganan sampah menjadi salah satu variabel kegagalan Pemkab Gresik meraih penghargaan bidang kebersihan dan lingkungan hidup program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. 

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, mengungkapkan memberikan tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang baru dilantik mengemban misi tersebut. 

Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup serta kualitas mutu udara, terutama di Kabupaten Gresik yang dijuluki sebagai Kota Industri.

“Ada salah satu variabel yang harus dipenuhi, yakni penanganan sampah. Tahun ini, kita akan fokus menata terkait penanganan sampah,” ujarnya dalam acara penanaman 250 Pohon Tabebuya di perbatasan Gresik-Lamongan tepatnya di wilayah Desa Pandanan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Rabu (1/3/2023).

Pemkab Gresik, lanjut Gus Yani, masih merampungkan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di desa  Belahan Rejo, Kecamatan Kedamean yang ditargetkan rampung di akhir tahun.

Menurutnya, selain ermasalahan sampah, penghijauan juga merupakan suatu isu yang juga harus dimasifkan kepada masyarakat.

“Ayo nandur walaupun besok kiamat. Yang penting kita menanam dulu, karena nanti pasti akan kita petik manfaatnya. Saya juga sudah memulai, dengan membeli pohon bahkan dengan biaya pribadi untuk bisa ditanam di median-median jalan,” pungkasnya.

Kepala Dinas LH Pemkab Gresik Sri Subaidah mengatakan, Gresik gagal meraih Adipura karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik masih terdapat banyak kekurangan.

Sebetulnya, kinerja DLH dalam sejumlah indikator penilaian cukup bagus. Misalnya, pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau (RTH) yang bersih, hijau, teduh dan berkelanjutan. Lalu, ada pula pembinaan masyarakat dalam pengelolaan sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga.

"Untuk poin-poin itu, sebetulnya kami mendapat nilai yang bagus. Namun, ada catatan kenapa Gresik tidak meraih Adipura, ujarnya.

Lebih jauh, Subaidah mengungkapkan keberadaan TPA Ngipik, kondisinya overload dan hingga kini masih belum tertangani. Padahal, sejak 2018 kondisinya sudah overload.

Seperti diketahui, pada tahun 2022, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Adipura kepada 150 kabupaten/kota. Untuk wilayah Surabaya Raya, Surabaya menerima penghargaan tertinggi yaitu Adipura Kencana untuk kategori Kota Metropolitan. 

Sedangkan, Kabupaten Sidoarjo meraih Piala Adipura kategori Kota Sedang. Namun, Kabupaten Gresik tahun ini tidak berhasil membawa pulang piala itu.

Editor : Agus Ismanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network