GRESIK, iNews.id - Maraknya kecelakaan di sejumlah perlintasan kereta api tanpa palang pintu mengundang keprihatinan Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik. Memasuki Mudik Lebaran 1444 Masehi, Dinas Perhubungan Gresik memasang Palang Pintu di Tujuh Titik Perlintasan Kereta Api.
Bupati Gresik FAndi Akhmad Yani mengatakan pemasangan palang pintu ini, merupakan upaya lanjutan. Sebelumnya, Dinas Perhubungan Gresik telah menempatkan sejumlah petugas untuk berjaga di lokasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
"Pembangunan palang pintu ini untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan kereta api," ujarnya, saat meresmikan pengoperasian palng pintu di Desa Sumari, Kecamatan Duduksampean, Selasa (4/4/2023).
Dikatakanya, palang pintu telah dilengkapi dengan mesin otomatis, sehingga mempermuda petugas yang berjaga. Dengan begitu, masyarakat pengguna jalan merasa lebih aman dan nyaman melintas di perlintasan kereta api.
“Palang pintunya sudah otomatis. Jadi petugas tinggal menekan tombol, maka palang pintu akan membuka dan menutup secara otomatis," bebernya.
Tujuh titik palang pintu otomatis ini terpasang di 4 perlintasan kereta api di kecamatan Duduksampean yakni di Desa Tumapel, Desa Sumari, Desa Setro dan Desa Tambakrejo. Kemudian dua titik perlintasan kereta api kecamatan cerme yakni di Desa Padeg dan desa Jambu. Serta satu titik di Kecamatan Menganti yakni di perlintasan Desa Hendrosari.
“Pemasangan mendesak dilakukan, karena maraknya kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di sejumlah wilayah di Gresik," ungkapnya.
Gus Yani Mengungkaplan sebanyak 7 palang pintu ini merupakan jalur utama dengan volume kendaraan yang tinggi. Meski pembangunan palang pintu menjadi kewenangan PT KAI, tetapi Pemkab Gresik tetap memasang palang pintu demi menekan angka kecelakaan.
“Sebenarnya masih banyak perlintasan lain yang belum berpalang pintu. Namun bukan jalur utama. Nanti kami selesaikan secara bertahap,” jelasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait
