GRESIK, iNewsGresik.id - Menjelang hari raya Idul Adha 1444 H, Dinas Pertanian Kabupaten Gresik dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tingkatkan pengawasan kesehatan hewan korban. Mereka mendatangi pedagang hewan kurban yang kian marak di sejumlah wilayah di Gresik di antaranya lapangan Pondok Permata Suci (PPS), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Di setiap lapak yang dikunjungi, Tim gabungan dipimpin Wakil Bupati Gresik, Aminatu Habibah melakukan pemeriksaan kesehatan, kelengkapan sertifikasi kesehatan hewan, dan pemenuhan syariat hewan kurban yang mencakup umur dan kesehatannya.
"Kita memastikan kesehatan hewan, sertifikasi kesehatan hewan kurban, apakah sudah vaksin dan terbebas dari Penyakit Kuku dan Mulut (PMK)," ujar Wabup Aminatu Habibah, Selasa (27/6).
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban, lanjutnya sangat penting untuk menjamin keamanan daging kurban dan menekan penyakit Zoonosis tertentu agar tidak menyebar ke hewan lain maupun manusia.
"Hal ini untuk memastikan jika hewan kurban yang diperdagangkan dalam kondisi seha, layak konsumsi dan aman bagi kesehatan," ungkapnya.
Salah satu pedagang hewan kurban, Irawan (44) mengatakan sejak awal telah memeriksakan kesehatan hewan kurban di Disnak maupun dokter hewan yang mendapat otoritas menerbitkan surat sehat. "Alhmadulilah. Semua hewan sudah telah bersertifikasi sehat dan memenuhi syariat islam," ujarnya.
Selain menjaga kesehatan hewan, pihaknya juga menjaga kebersihan kandang dan vitamin agar kesehatan hewan kurban selalu terjaga dan dan dagingnya layak konsumsi. "Alhamdulilah penjualan hewan kurban meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Inspeksi mendadak yang dilakukan Wabup bersama jajaran, mendapatkan kepastian bahwa hewan kurban yang ada di Kabupaten Gresik relatif aman. Hingga berita ini dirilis, belum ada laporan masuk terkait hewan kurban yang terserang penyakit.
"Semuanya sudah kita vaksin, dan insyaallah dengan penanganan dan pengawasan yang tepat dari kita dan dokter hewan, dapat meminimalisir terjadinya serangan penyakit terhadap hewan kurban." ujar Kadis Pertanian Kab Gresik Eko Anindito Putro.
Kadis Eko juga menambahkan, di beberapa lapak telah menerapkan akad jual beli sehat sampai tujuan. Sehingga apabila ada hewan kurban terdeteksi penyakit saat tiba di rumah pembeli, hewan tersebut dapat dikembalikan atau ditukar ke penjual.
Sebagai informasi, saat ini stok hewan kurban di Gresik mencapai 7372 sapi jantan, 7150 ekor kambing, dan 2148 domba. Mereka semua disediakan oleh 189 pedagang lapak yang tersebar di 16 kecamatan seluruh Gresik. Khusus untuk Bawean, rata-rata langsung membeli ke peternak setempat. Sedangkan untuk Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang telah terbit mencapai kurang lebih 516 surat.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait