iNewsGresik.id - Puluhan pekerja Non sektoral mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata baca gratis di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik dan di Desa Sidomukti, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan.
Kegiatan Bhakti sosial dalam rangka peringatan Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day (WSD) dilaksanakan Eyelink Foundation bekerjasama dengan Natamata Eyewear. Selain pemeriksaan mata, kegiatan Bhaksos juga ditandai dengan pembagian sebanyak 5 ribu kacamata baca secara gratis.
Salah satu Tim dokter mata Eyelink Foundation, dr. Rina Wulandari mengatakan persoalan Kelilipan mendominasi terjadinya gangguan penglihatan pada para pekerja sektor non formal. Debu atau partikel kecil yang menempel dan masuk pada mata menyebabkan luka gores di mata.
"Goresan ini, menimbulkan jaringan parut yang tidak dapat disembuhkan secara permanen. Kondisi bepengaruh pada kualitas penglihatannya,” ujar Rina Wulandari di sela kegiatan Bhaksos, Sabtu (21/10/2023).
Momen WSD, lanjut Rina Wulandari, merupakan kesempatan terbaik untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, khususnya pekerja terhadap kesehatan mata. Cedera mata, dapat dicegah dengan penggunaan kacamata pelindung.
"Gangguan penglihatan juga dapat dicegah dengan rutin melakukan pemeriksaan mata. Minimal 6 bulan sekali untuk mendeteksi adanya keluhan,” terangnya.
Hal senada disampaikan Ketua Yayasan Eyelink Foundation, Muhammad Azzam Rabbani. Menurutnya, bahksos ini menyasar pekerja non sektoral di antaranya pedagang di pasar, asongan, pengrajin, produsen, satpam, dan banyak lainnya.
"Mereka sangat rentan mengelami cedera mata, karena beraktifitas di luar ruangan, tanpa mengenakan kacamata pelindung," ujarnya.
Muhammad Azzam menambahkan minimnya kepedulian para pekerja terhadap kesehatan mata, menjadi ancaman bagi para pekerja sektor non formal, karena kerap bekerja di luar ruangan tanpa menggunakan alat pelindung.
“Pada momen World Sight Day, kami mengedukasi dan mengajak para pekerja meningkatkan kepedulian kesehatan mata,” tuturnya.
Eyelink Foundation, lanjut Azzam secara rutin memberikan bantuan sosial berupa pemeriksaan mata, pembagian kacamata hingga operasi Katarak dan Pterigium gratis bagi masyarakat. “Tentunya kita akan terus memperluas akses kesehatan mata bagi segala pihak, sebagai wujud kepedulian dan peningkatan produktivitas warga,” ungkapnya.
Salah satu pasien, Samiyati (46) mengeluhkan kerap pusing, saat membaca tulisan berukuran kecil dan di ruang remang-remang. "Setelah mengikuti pemeriksaan mata, ternyata Saya mengalami gangguan Refraksi," ujar perempuan yang sehari hari berdagang tepung di pasar.
Sedangkan, pasien Edi Suyanto (50) mengatakan jarang mengenakan kacamata pelindung, saat bekerja. Dirinya juga tidak rutin periksa mata. Dari hasil pemeriksaan, dinyatakan menderita Katarak. "Alhamdulillah, sekarang sudah sembuh setelah dioperasi,” ujar Pria yang berprofesi sebagai perajin Shuttlecock.
Diinformasikan kegiatan bhaksis ini, Eyelink Foundation, melibatkan banyak komunitas pekerja non sektoral dan organisasi, di antaranya Ipemi, Appsi, Kampung Nelayan, komunitas UMKM, pengusaha warung, pengrajin shuttlecock, tas, dan banyak lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan secara bergelombang, selama bulan Oktober 2023 tersebar di berbagai lokasi di Jawa Timur, di antaranya Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Bangkalan.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait