CERME, iNewsGresik.id – Warga binaan perempuan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pelatihan tata boga yang diselenggarakan pada Rabu (1/1). Pelatihan bertema "Kerinduan Hati Seorang Ibu" merupakan hasil sinergi Rutan Gresik dengan PAC Muslimat NU dan PAC Fatayat NU Kecamatan Manyar dengan tema
Kegiatan yang berlangsung di Aula Rutan Kelas IIB Gresik ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh salah satu warga binaan, sehingga menciptakan suasana religius dan khidmat. Selanjutnya, acara diiringi lantunan sholawat Nabi yang menambah kedamaian sebelum memasuki sesi pelatihan.
Kepala Rutan Gresik, Yuliawan Dwi Nugroho, mengungkapkan apresiasinya kepada PAC Muslimat NU dan PAC Fatayat NU Manyar atas dukungan dan kontribusinya.
"Kami sangat berterima kasih kepada ibu-ibu dari PAC Muslimat NU dan Fatayat NU yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pelatihan ini. Semoga ilmu yang dibagikan menjadi manfaat besar bagi warga binaan kami," ujarnya, Rabu (1/1)
Dalam pelatihan ini, warga binaan diperkenalkan dengan teknik dasar memasak serta beragam menu sederhana yang mudah diaplikasikan. Tidak hanya teori, para peserta juga diberikan praktik langsung untuk mengolah bahan makanan. Pendekatan interaktif ini berhasil menciptakan suasana pelatihan yang dinamis dan menyenangkan.
Para warga binaan terlihat sangat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan. Semangat mereka untuk belajar dan memperbaiki diri tampak jelas saat mereka aktif bertanya dan mencoba berbagai teknik memasak yang diajarkan.
Yuliawan menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan kepada warga binaan perempuan agar mereka dapat lebih mandiri setelah menyelesaikan masa tahanan.
"Kami berharap program ini bisa menjadi bekal yang berharga bagi mereka ketika kembali ke masyarakat. Dengan keterampilan yang diperoleh, mereka diharapkan mampu memulai hidup baru yang lebih positif dan mandiri," jelasnya.
Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya Rutan Gresik untuk mendukung reintegrasi sosial warga binaan. Diharapkan, kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan semangat baru bagi warga binaan perempuan.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait
