MANYAR, iNewsGresik.id – Indonesia resmi memasuki babak baru dalam industri hilirisasi tambang dengan peresmian smelter logam mulia PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Senin (17/03). Smelter ini diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan menjadi yang pertama serta terbesar di dunia dalam pemurnian emas.
Dengan kapasitas produksi mencapai 50 ton emas dan 210 ton perak per tahun, smelter ini akan mengolah lumpur anoda hasil tambang menjadi logam mulia berkualitas tinggi. Tak hanya emas dan perak, fasilitas ini juga menghasilkan platinum group metals (PGM), selenium, bismut, dan timbal.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kehadiran smelter ini merupakan pencapaian besar bagi Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
"Kita tidak lagi sekadar menambang dan menjual mentah, tapi kini kita bisa mengolah dan menghasilkan produk bernilai tinggi di dalam negeri," ujarnya.
Pembangunan smelter yang menelan investasi sekitar Rp10 triliun ini menggunakan teknologi hydrometallurgy, menjadikannya salah satu fasilitas pemurnian logam mulia paling modern dan terintegrasi di dunia.
Sejak produksi pertama pada 30 Desember 2024, Smelter Gresik telah menghasilkan lebih dari 1.062 ton emas, dengan nilai sekitar Rp1,7 triliun.
Keberadaan smelter ini diharapkan membawa dampak besar bagi ekonomi nasional, termasuk peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja, serta pengembangan industri pendukung di sekitar KEK Gresik.
Dengan beroperasinya fasilitas ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya dalam industri tambang global, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi untuk kesejahteraan bangsa.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait