Surabaya Genjot Sport Tourism Lewat Olahraga Padel

Agis
Sejak akhir tahun 2024, padel mengalami pertumbuhan pesat di Surabaya. (FOTO : Istimewa)

SURABAYA, iNewsGresik.id – Kota Surabaya terus menunjukkan geliatnya dalam mengembangkan sektor sport tourism. Salah satu langkah strategis yang tengah digencarkan adalah melalui pengembangan olahraga padel, olahraga raket yang mirip dengan tenis dan kini tengah naik daun.

Sejak akhir tahun 2024, padel mengalami pertumbuhan pesat di Surabaya.

Ketua Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Surabaya, Joy Zhan, menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hingga saat ini, hampir 50 komunitas padel baru telah terbentuk di berbagai penjuru kota. Bahkan, PBPI Surabaya telah mempersiapkan delapan atlet untuk bertanding di ajang Porprov Jawa Timur.

Joy juga menekankan pentingnya pembangunan fasilitas pendukung. Saat ini sudah ada sekitar lima titik klub padel aktif, dan direncanakan akan dibuka 20 titik baru dalam waktu dekat.

"Target kami tahun ini ada 100 lapangan padel baru. Kami juga ingin pastikan semua mengikuti standar internasional," ujarnya, Selasa (15/4)

Standar tersebut, lanjut Joy, diharapkan mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk bermain padel di Surabaya layaknya di negara-negara Eropa.

Dukungan juga datang dari Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pariwisata, Zita Anjani. Ia menyambut baik perkembangan padel di Surabaya sebagai potensi besar untuk memperluas destinasi wisata olahraga.

“Tidak hanya terpusat di Bali dan Jakarta. Surabaya kini punya peluang besar menarik penggemar padel dari berbagai daerah,” katanya.

Salah satu fasilitas terbesar di Surabaya adalah Jungle Padel yang didirikan oleh Kennedy Khusnadi. Dengan lima lapangan berstandar internasional, Jungle Padel juga menyediakan fasilitas lengkap seperti kafe dan kamar mandi, serta desain arena yang mendukung penyelenggaraan turnamen.

“Kami juga menyediakan program coaching untuk pemula. Dalam satu bulan, sudah bisa main mandiri,” jelas Kennedy.

Kennedy menambahkan bahwa peminat padel datang dari rentang usia 17 hingga 50 tahun, banyak di antaranya adalah mantan pemain tenis yang kini beralih karena padel lebih ringan dan minim risiko cedera. “Jika tren ini terus tumbuh, Surabaya bisa menjadi pusat sport tourism baru di Indonesia,” pungkasnya.

Editor : Agus Ismanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network