GRESIK, iNewsGresik.id – Banjir kembali melanda wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, setelah Sungai Bengawan Solo meluap akibat tingginya intensitas hujan selama sepekan terakhir.
Sedikitnya 210 rumah warga di tiga kecamatan—Dukun, Bungah, dan Manyar—terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter hingga satu meter.
Luapan air dari Bengawan Solo tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga merusak sekitar 100 hektare lahan pertanian. Sejumlah fasilitas umum, seperti dua masjid dan satu gedung PAUD, turut terdampak banjir.
Meski banjir cukup parah, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing karena khawatir kehilangan harta benda.
Kondisi terparah terjadi di Desa Bungah, Kecamatan Bungah. Lima dusun di desa tersebut tergenang air dengan ketinggian mencapai satu meter. Di tengah kondisi sulit, anak-anak justru terlihat bermain dan berenang menggunakan batang pohon pisang di genangan air.
Ismail, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa banjir akibat luapan Bengawan Solo ini sudah terjadi empat kali sepanjang tahun 2025. Ia berharap pemerintah segera membenahi tanggul sungai agar kejadian serupa tidak terus terulang.
"Banjir datang kemarin sore. Ini sudah yang keempat kali tahun ini. Kalau bisa, tanggulnya dibenahi, harus kuat supaya enggak jebol terus," ujar Ismail.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Gresik, FX Driatmiko Herlambang, membenarkan data rumah terdampak dan mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi rawan.
"Hingga hari ini, kami mencatat sebanyak 210 rumah warga terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Banjir juga merendam sekitar 100 hektare lahan pertanian, dua masjid, dan satu gedung PAUD," katanya.
BPBD Gresik telah menyiagakan personel di sejumlah titik untuk memberikan bantuan dan melakukan evakuasi bila diperlukan. Meski lokasi pengungsian telah disiapkan, sebagian besar warga memilih tetap bertahan di rumah mereka.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika kondisi memburuk," tambah Driatmiko.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait