GRESIK, iNews.id – Wabah penyakit mulut dan kuku atau dikenal dengan PMK pada sapi cukup mengkhawatirkan. Cepat meluas dan mematikan.
Di Kabupaten Gresik awalnya hanya terdeteksi dua ekor. Bertambah menjadi 400 ekor. Dan, saat ini terdeteksi meningkat hingga 725 ekor. Sudah menyebar di Kecamatan Balongpanggang dan Wringinanom.
Kondisi ini cukup menmprihatinkan. Mengingat sebentar lagi Idul Adha atau lebaran kurban. Bahkan, penyakit itu sangat mempengaruhi keadaan dan kondisi sapi. Mulai dari muncul gejala demam, hingga penurunan produksi susu pada sapi perah.
Dokter Medik Veteriner Dinas Peternakan Gresik, dr Budi Santoso menjelaskan, sapi yang teridentifikasi wabah PMK memang masih belum diketahui sumbernya. Namun sapi yang terinfeksi bisa dilihat dari ciri-cirinya.
“Diantaranya, terjadi demam, luka-luka pada mulut dan kuku, dan berat badan turun drastis. Luka mulut kalau seperti manusia gejala sariawan,” jelasnya, Senin (9/5/2022).
Dokter Budi juga menyebut cara mengatasinya. Dijelaskan, pihaknya terus melakukan tahapan pengobatan kepada sapi yang sudah teridentifikasi wabah PMK.
“Kita jalankan pengobatan bagi yang terinfeksi. Untuk pencegahan kita lakukan isolasi, desinfeksi. Diimbau agar tidak membeli sapi terlebih dahulu dan pembatasan orang lain masuk ke kandang,” tuturnya.
Editor : Ashadi Ikhsan
Artikel Terkait