GRESIK, iNews.id – Komisi III DPRD Gresik menyorot tingginya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Gresik. Selain kelalaian, minimnya rambu lalu lintas menjadi penyebabnya.
Hal itu terungkap dalam dengar pendapat Komisi III dengan Dinas Perhubungan Gresik, kemarin. Dalam kesempatan itiu, terungkap bila kalangan Legislatif mencatat sepekan terakhir Mei ini ada 19 kasus kecelakaan. Dengan empat korban meninggal dunia.
Ketua Komisi III DPRD Gresik Sulisno Irbansyah mengatakan, rapat dengar pendapat ini dalam rangka mengevaluasi sarana dan prasarana lalu lintas di Gresik. Diantaranya, untuk mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan.
”Salah satu yang menjadi perhatian serius kami yakni, peristiwa kecelakaan maut di Kecamatan Bungah pada Rabu (18/5/2022) lalu. Di Lokasi yang rawan kecelakaan sangat mimin rambu lalu lintas,” katanya.
Pihaknya juga mempertanyakan upaya pencegahan yang dilakukan oleh petugas lalu lintas. Sebab, kecelakaan di Bungah itu kerap terjadi di lokasi lain. Dan, itu berulangkali terjadi kecelakaan.
“Lalu, bagaimana uji kelayakan terhadap kendaraan muatan? Karena beban muatan kendaraan yang berlebihan juga berdampak pada kualitas jalan raya. Kami meminta ada operasi kendaraan secara berkala,” tukasnya Sulis lagi.
Menyikapi hal itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Gresik, Roni Soebiyantoro tidak menampik tentang kegiatan operasi tidak berjalan masif. Sebab, selama pandemi Covid-19, efisiensi anggaran yang dilakukan menyisakan Rp 600 juta untuk pelaksanaan operasi dan patroli lalu lintas dalam setahun.
“Kami akan berkoordinasi bersama Satlantas Polres Gresik untuk kembali menggalakkan razia secara berkala,” ujarnya.
Editor : Ashadi Ikhsan
Artikel Terkait