iNewsGresik.id - Sebanyak 6 desa di Kecamatan Balungpanggang dan Benjeng terendam banjir akibat meluapnya sungai Lamong. Selain merendam kawasan pemukiman penduduk, banjir juga merendam akses jalan, tempat ibadah dan puluhan hektar lahan pertanian.
Sebanyak 6 desa yang terendam banjir hingga setinggi 60 Centimeter ini, yakni Desa Sekar Putih, Banjar Agung, Wotan Sari, Ngampel dan desa Karang Semanding, Kecamatan Balungpanggang. Sedangkan di kecamatan Benjeng, banjir merendam desa Lundo.
Salah satu warga korban banjir, Suhartono mengatakan banjir mulai merendam pemukiman warga pada Jumat dinihari (8/12/2023). Namun dengan cepat banjir meluas ke 5 desa di kecamatan Balungpanggang.
"Tingginya curah hujan menyebabkan debit sungai Lamong meningkat, hingga meluap merencam rumah warga," ujar Hartono, sambil menutup pintu rumahnya dengan kantong pasir, Jumat (8/12/2023).
Meski demikian, lanjutnya, warga menolak mengungsi. Mereka memilih bertahan di rumahnya sambil menjaga perabot rumah tangga agar tidak hanyut terbawa banjir. "Tidak kaget. Kami sudah terbiasa kebanjiran," ujarnya.
Camat Balongpanggang M Amri mengatakan, banjir merendam 5 desa, meliputi Desa Sekarputih, Banjar Agung, Wotan Sari, Ngampel dan desa Karang Semanding. Ketinggian air 50 sampai 60 centmeter.
“Banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga akses jalan, tempat ibadah dan puluhan hektar lahan pertanian," jelasnya.
M Amri menambahkan tingginya curah hujan dan kondisi air laut yang sedang pasang menyebabkan debit sungai lamong meningkat drastis. Akibatnya, meluap hingga merendam pemukiman warga dan sekitaranya.
"Insyaallah banjir tidak berlangsung lama, karena telah dilakukan pengerukan sungai Lamong dan perbaikan drainase," tegasnya.
Meski demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Gresik untuk membantu warga korban banjir. "Kami sudah siapkan perahu karet untuk evakuasi warga dan posko dapur umum untuk membantu warga," pungkas M Amri.
Editor : Agus Ismanto