GRESIK, iNews.id - Sekolah Menegah atas (SMA) Muhammadiyah 8, Cerme, Gresik menggelar kegiatan In House Training (IHT) penerapan Kurikulum Merdeka di aula sekolah, Selasa, 28 Juni 2022.
Kegiatan yang mengangkat tema “Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Sumber Daya Manusia yang Lebih Unggul” diikuti seluruh Guru, Karyawan dan dihadiri Priyandono, Pengawas SMA Cabang Dinas Pendidikan Gresik.
Pada kegiatan tersebut Priyandono mengajak guru adaptif terhadap perubahan."Tidak ada satu pun yang bisa menghindar dari perubahan, termasuk sektor pendidikan. Oleh sebab itu guru harus adaptif terhadap perubahan, " ujarnya.
Pilihannya, lanjut Priyandono, hanya ada dua yakni menggerakkan roda perubahan atau justru digilas roda perubahan.
Ia menilai, komitmen pemangku kepentingan pendidikan di Gresik sangat luar biasa. Dua kali kota pudak ini menjadi sasaran Program Sekolah Penggerak (PSP). Ada 15 SMA di Gresik yang terpilih sebagai sekolah penyelenggara kurikulum merdeka. Sedangkan, "SMA yang tidak terpilih dalam PSP, diberikan 3 opsi pilihan, yakni mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi,"jelasnya.
Dikatakanya, sekolah yang memilih mandiri belajar, tetap menggunakan kurikulum 2013. Namun implementasi pembelajarannya menggunakan prinsip kurikulum merdeka. Yang memilih mandiri berubah, menerapkan kurikulum merdeka. Guru-gurunya menyusun perangkat ajar baru yang contohnya sudah disediakan pemerintah melalui aplikasi platform merdeka mengajar.
"Sementara yang memilih mandiri berbagi, menerapkan kurikulum merdeka, tetapi guru-gurunya menyusun perangkat ajar baru secara mandiri, " urainya.
Mantan guru SMAN 1 Gresik itu mengajak guru-guru untuk mengubah mindset-nya. "Pendekatan dan strategi mengajarnya harus diubah. Kalau tidak, pendidikan akan stagnan. Ya begitu begitu saja. Tidak bakal terjadi perubahan. Sebab sebaik apa pun Kurikulumnya, yang memiliki andil besar dalam peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan itu adalah guru," ujarnya.
Fasilitator Guru Penggerak itu menambahkan, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus senantiasa merancang kegiatan belajar yang berdampak pada murid. Melibatkan murid dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan.
Ketika murid itu dilibatkan, maka semakin luas pula ruang-ruang tempat mereka menyuarakan ide-ide kreatifnya, semakin terbuka kesempatan mereka dalam menentukan pilihan-pilihannya. Mereka dapat mengarahkan pembelajarannya sendiri dan menganggap kegiatan itu milik mereka. "Kalau para guru konsisten melibatkan murid, ke depan akan semakin banyak murid yang menjadi pemimpin bagi pembelajarannya sendiri. Student Agency," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 8 Cerme, Gresik Emi Faizatul Afifah merasa yakin, kurikulum merdeka ini dapat menawarkan sesuatu yang baru dalam mengatasi berbagai persoalan pembelajaran di SMA umumnya dan SMA Muhammadiyah 8 Cerme khususnya. "Saya optimis, kalau Implementasi kurikulum merdeka bisa menjadi pendorong lahirnya era baru dunia pembelajaran yang lebih interaktif, bermakna, mendalam dan menyenangkan," tukasnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, SMA 8 Cerme menggelar IHT guna membekali guru-gurunya sebelum kurikulum merdeka ini benar benar dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022-2023 mendatang. "Saya sangat senang dan bangga melihat kawan-kawan guru mengikuti kegiatan dengan penuh semangat menyongsong tahun ajaran baru yang sudah di depan mata dengan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Mereka sudah siap bergerak memberi dampak," pungkasnya.
SMA Muhammadiyah 8 merupakan salah satu dari 15 SMA di Gresik yang lolos dalam seleksi program sekolah penggerak angkatan 2 tahun 2022. IHT ini merupakan pengimbasan setelah komite pembelajaran mengikuti bimbingan teknis Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan P4TK IPS dan PKn awal hingga pertengahan Juni lalu
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait