GRESIK, iNews.id - Wahana Bianglala, kini hadir dan menjadi primadona unggulan di destinasi wisata Agro Kebun Pak Ingih (KPI) di desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, kabupaten Gresik.
Wahana permainan kincir raksasa warna warni ini, merupakan terobosan pengelola destinasi wisata KPI untuk menarik wisatawan berkunjung di destinasi wisata yang dikelola pemerintah desa setempat.
Kades Sekapuk sekaligus pengelola wisata, Abdul Halim, mengatakan, kehadiran wahana bianglala di KPI diharapkan menggeliatkan sektor UKM menuju zero pengangguran dan mendongkrak pendapatan asli desa (Pades).
"Targetnya, mampu mendongkrak perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19," ujar Abdul Halim, usai melaunching Wahana wisata bianglala di KPI , Rabu (12/10/2022).
Dikatakanya, wahana bianglala didesain khusus dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan para pengunjung. Memiliki ketinggian 22 meter dengan total anggaran sebesar Rp 500 juta.
"Jadi pengunjung tidak sekedar menikmati panorama KPI seluas 2,5 hektar, tetapi juga mendapatkan rasa aman dan nyaman," ungkapnya.
Abdul Halim menambahkan sengaja melounching wahana bianglala KPI di hari jadi pemerintah Provinsi Jatim ke - 77. "Ini menjadi kado istimewa dari desa untuk Pemprov Jatim," tandasnya.
Menurutnya, kincir raksasa ini terdiri dari 16 kabin dan masing masing mampu menampung 4 orang dewasa atau 5 hingga 6 anak-anak. Agar lebih seru, lanjutnya, pengelola memberikan kesempatan satiap kabin diisi rombongan keluarga atau teman.
"Kami memang memberikan batasan di setiap kabin, semata mata untuk memberikan rasa aman dan nyaman para pengunjung," paparnya.
Lebih jauh Abdul Halim mengungkapkan wahana bianglala tidak sekedar menjadi hiburan, tetapi memiliki makna filosofis. Menggambarkan roda kehidupan manusia yang terus berputar. Kadang ada atas dan di bawah.
"Kami berharap kehadiran bianglala semakin melengkapi wahana wisata KPI dan Setigi yang hadir lebih dahulu," harapnya.
Manajemen Pariwisata, lanjutnya tidak bisa dipisahkan dari masyarakat setempat. Sebab, kehidupan sosial masyarakat lokal menjadi satu kesatuan dari pariwisata itu sendiri. Karena itu, pengelolaanya melibatkan semua elemen masyarakat yang telah dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan khusus kepariwisataan.
"Terima kasih kami sampaikan pada semua pihak, baik BUMDes, KarTar, POKDARWIS, Gapoktan, dan BPD, RT-RW, serta segenap masyarakat yang terus bersinergi dalam pembangunan yang berkelanjutan. Mari bersama kita ramaikan wisata desa dan gemar belanja produk UKM pangan maupun non pangan untuk kuatkan ekonomi pasca pandemi," beber Abdul Halim.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait