GRESIK, iNews.id - Kelompok petani milenial di desa Kalipadang, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik berhasil mengubah lahan langganan banjir menjadi areal pertanian kebun sayur. Berkat kegigihan warganya, desa terletak di bantaran sungai Lamong ini mendapat julukan Kampung sayur Gresik.
Salah satu petani milenial, Agung Saputro (27) mengatakan memilih bertani sayur, karena memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan bertani padi, jagung maupun kedelai. Selain itu, masa panen relative pendek yakni berkisar antara 20 hari sampai 30 hari.
“Ini yang membuat kelompok milenial serius menekuni usaha kebun sayur. Sekali panen, bisa meraup penghasilan mencapai 12 juta per hektar,” ujarnya , saat ditemui di kebun sayurnya, Senin (16/1/2023).
Dikatakanya, bertani sayur jauh lebih memberikan keuntungan dibandingkan bertani tanaman padi, jagung dan kedelai. Selain masa tanamnya relatif pendek yakni berkisar antara antara 20 hari sampai 30 hari juga produk sayur yang dihasilkan langsung terserap pasar.
“Jadi, petani sayur tidak repot soal pemasaran, karena pengepul langsung membeli di kebun dengan harga yang pantas,” terangnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait