GRESIK, iNewsGresik.id - Kesal kampungnya kerap disatroni maling, ratusan warga ramai-ramai menghajar kawanan tersangka pelaku pencurian sepeda motor di Desa Tanjung Widoro Mengare, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik.
Warga akhirnya melampiaskan emosinya, saat tersangka pelaku dievakuasi dari balai desa menuju kendaraan taktis (Rantis) yang disiagakan di areal balai desa setempat.
Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan sebelumnya, ratusan warga mengepung tersangka yang diamankan di balai desa setempat. Massa meminta perangkat desa mengeluarkan kawanan tersangka dari balai desa. Antisipasi aksi amuk masa, perangkat desa meminta bantuan Polsek dan diterukan ke Mapolres Gresik.
Puluhan anggota Dalmas Polres Gresik langsung berdatangan ke lokasi kejadian. Mereka melengkapi dirinya dengan tameng dan satu unit kendaraan Rantis. Meski demikian, ratusan warga yang didominasi anak muda tetap mendesak polisi agar mengeluarkan tersangka.
Puncaknya, saat polisi mengevakuasi kawanan tersangka, ratusan massa langsung merangsek dan menerobos barikade polisi. Puluhan bogem melayang ke wajah tersangka. Bahkan, polisi yang mengamankan tersangka, terlibat aksi dorong dengan massa. Aksi amuk massa akhirnya reda, setelah tersangka masuk ke dalam kendaraan Rantis dan membawanya ke Mapolres Gresik.
Perangka desa Watuagung, Abu abdillah muhammad mengatakan kekesalan warga terjadi saat sepeda motor Honda N Max Nopol W 2183 AM, milik Muchlisin hilang, saat diparkir di depan rumahnya di desa warga Desa Watuagung Mengare, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik.
"Sepeda motor itu, hilang saat ditinggal pemilimnya pergi shalat Isya," ujarnya, Kamis (22/6/2023).
Warga kemudian memburu tersangka pelaku, setelah melihat rekaman CCTV yang terpasang di desa setempat. Di tengah perburuanya warga mendapatkan tiga orang pemuda naik motor masuk Desa Mengare. "Warga yang curiga kemudian membuntuti tersangka," bebernya.
Abu Abdillah menambahkan sejumlah warga kemudian menghentikan laju motor tersangka dan membawanya ke balai desa untuk dimintai keterangan. Keduanya mengaku mengantar pulang tersangka F ke desa Tanjungwidoro. Namun, Warga tidak percaya begitu saja.
"Saat tersangka dimintai keterangan, ratusan warga terus berdatangan mengepung balai desa," ungkapnya.
Akibatnya, situasi semakin memanas. Warga meminta agar tersangka dikeluarkan dari balai desa. Antisipasi aksi amuk massa, perangkat desa akhirnya meminta bantuan petugas kepolisian. "Hingga kini, tersangka masih menjalani pemeriksaan Unit Satreskrim Polres Gresik," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait