GRESIK, iNewsGresik.id – Insiden pengeroyokan terjadi di area parkir RS Muhammadiyah Gresik pada Jumat (21/3/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Seorang pemuda, Fandi Makainas (30), asal Sulawesi Utara, menjadi korban amukan massa setelah diduga hendak mencuri.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Gresik Kota, Iptu Suharto, peristiwa ini bermula ketika dua saksi, Faisal Efendi dan Rafi Septiawan Putra, melihat pria tersebut berdiri dengan gerak-gerik mencurigakan di dekat mobil ambulans yang terparkir.
“Kedua saksi kemudian menghampiri dan menanyakan maksud keberadaannya, tetapi pria tersebut justru melarikan diri menuju pintu keluar parkiran,” ujar Iptu Suharto.
Melihat hal itu, warga sekitar spontan meneriaki "maling" dan beramai-ramai mengejar Fandi. Tanpa sempat melakukan klarifikasi, ia menjadi sasaran pukulan dan tendangan dari warga yang terprovokasi.
Tak lama setelah kejadian, petugas kepolisian tiba di lokasi dan berhasil mengamankan korban yang dalam kondisi terluka. Fandi segera dibawa ke RS Ibnu Sina Gresik untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari hasil pemeriksaan dokter jaga, Ahyar, Fandi mengalami beberapa luka luar, namun tidak ditemukan cedera serius berdasarkan hasil rontgen kepala. Selain itu, dokter memastikan bahwa pria tersebut dalam keadaan mabuk saat kejadian.
“Pasien mengalami luka akibat pukulan, tapi kondisi kepala normal. Dari pemeriksaan medis, dia juga terdeteksi dalam pengaruh alkohol,” jelas dr. Ahyar.
Kapolsek Gresik Kota menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Fandi benar-benar melakukan aksi pencurian. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut, termasuk mengidentifikasi pelaku pengeroyokan.
"Kami masih mendalami kejadian ini. Jika ditemukan unsur penganiayaan, tentu akan ada tindakan hukum terhadap pelaku pengeroyokan," tegas Iptu Suharto.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan dugaan tindak kriminal kepada pihak berwajib guna menghindari kesalahpahaman yang dapat berujung pada tindak kekerasan.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait