BENJENG, iNewsGresik.id - Remaja, khususnya pelajar, agar selalu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan mudah percaya terhadap ajakan atau rayuan dari seseorang, yang baru dikenal. Terutama yang hanya berinteraksi melalui pesan singkat seperti WhatsApp, Instagram, atau platform lainnya.
Seperti yang menimpa seorang remaja berinisial AS (15) asal Kecamatan Benjeng, Gresik. Gadis yang masih di bawah umur ini, menjadi korban bujuk rayu seorang pemuda berinisial AN (20).
Akibatnya, remaja yang masih duduk di bangku SMP ini, harus kehilangan mahkotanya secata paksa. Pihak orang tua korban, kemudian melaporkan peristiwa tetsebut ke Polres Gresik.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, mengatakan dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, terduga pelaku menjalankan aksi bejatnya dengan memaksa korban minum Miras, sehingga korban mabuk.
"Dalam kondisi tidak stabil. Terduga pelaku AN melakukan aksi bejatnya di gubuk sawah yang jauh dari pemukiman warga, " ujarnya, Kamis (8/5).
Kasatreskrim. menambahkan sebelumnya, terduga pelaku mengirim pesan whatsapp untuk mengajak korban AS jalan-jalan.
Dalam pesan singkatnya, terduga pelaku menjemput korban untuk makan malam sambil menikmati panorama. Namun, di tengah jalan, terduga pelaku justeru membawa korban ke gubuk di areal pertanian.
"Sewaktu tiba di gubuk, korban sempat curiga. Pasalnya, di tempat tersebut sudah ada dua rekan terduga pelaku yang sedang pesta miras, " ujarnya, Kamis (8/5).
Kasatreskrim menambahkan. Korban dipaksa bergabung dengan disertai minum arak. Ajakan terduga pelaku ditolak korban. Namun, karena diancam tidak diantar pulang serta ponsel disita. Korban akhirnya meneguk arak.
"Setelah korban tak berdaya, terduga pelaku AN dengan leluasa menjalankan aksinya di gubuk," terang AKP Abid Uais.
Masih kata Kasatreskr, Korban AS sempat melawan dan berteriak meminta tolong. Namun, lokasi kejadian yang jauh dari pemukiman warga. Tak bisa menghentikan aksi nafsu bejat AN. "Sementara dua rekannya hanya diam saja," ungkap AKP Abid.
Kasus ini terungkap, setelah korban AS melaporkan kejadian ini ke orang tuanya karena tak terima buah hatinya dirusak oleh AN.
"Kami sudah meminta keterangan terhadap tiga saksi. Saat ini masih proses pengumpulan alat bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait