iNewsGresik.id - Petrokimia Gresik, berhasil mendorong transformasi program Community Development (Comdev) Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).
"Dengan transformasi ini, peranan Literasi semakin optimal untuk media edukasi pertanian dan peternakan di tanah air," ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Rabu (27/9).
Dikatakanya, tranformasi program Literasi banyak mendapatkan penghargaan, di antaranya meningkatkan kesejahteraan anggota, menjaga pelestarian lingkungan, mampu memberikan manfaat dan menginspirasi stakeholder pertanian maupun peternakan.
"Sebelumnya program Literasi hanya menjadi solusi atas problem limbah ternak dan pertanian di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Namun, kini lebih luas lagi, mampu menjadi media edukasi untuk peternakan dan solusi pertanian di Indonesia," ujar Dwi Satriyo.
Dengan diperolehnya sertifikat P4S dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, menjadikan Literasi sebagai jujugan untuk pelatihan peternakan, wisata edufarm bagi sekolah-sekolah maupun masyarakat umum. Beberapa perguruan tinggi juga telah melakukan kunjungan dan penelitian di Edufarm Literasi.
"Literasi saat ini menjadi pusat pembelajaran pertama yang bersertifikat P4S di Lamongan. Selain itu, hal ini juga menegaskan Petrokimia Gresik sebagai satu-satunya perusahaan di sektor pupuk yang melaksanakan program community development hingga mencapai sertifikasi P4S," ungkap Dwi Satriyo.
Untuk mengoptimalkan program pelatihan, lanjutnya, literasi juga dilengkapi dengan e-learning modul peternakan dan pengamatan beternak melalui virtual tour 360. Selain itu, fitur ini juga menyediakan pemandu bilingual untuk pengunjung berbahasa Inggris dapat diakses secara online melalui website www.edufarmliterasi.com.
"Peserta pelatihan Literasi juga dapat bergabung dalam komunitas peternak muda Literasi yang menjadi wadah sharing knowledge dan diskusi seputar dunia peternakan hingga pengolahan limbah ternak. Wadah ini juga untuk membangun jaringan antarpegiat peternakan di tanah air," tegasnya.
Dwi Satriyo menambahkan Petrokimia Gresik telah melakukan pendampingan peternak sapi di Desa Sumbersari, sejak tahun 2018. Sejak awal program difokuskan pada peningkatan kapasitas pengelolaan ternak, penciptaan produk olahan limbah ternak, pengembangan usaha kelompok, serta penguatan manajemen kelompok.
"Kini literasi terus berkembang menjadi sarana pelatihan pembuatan safety brief untuk pengunjung edufarm, pelatihan pengelolaan website e-learning, pelatihan pengelolaan media sosial, serta pendampingan pengurusan hak merk dan izin lainnya," bebernya.
Masih kata, Dwi Satriyo, pihaknya sebagai bagian dari BUMN memiliki fungsi sebagai agen pembangunan, akan terus berupaya meningkatkan komitmen untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui Program Literasi, masyarakat dapat melakukan pengelolaan limbah tani dan ternak, hingga menjadi fasilitator pelatihan di bidang pertanian dan peternakan terintegrasi. Kami berharap, Edufarm Literasi dapat menjadi motor kemajuan peternakan di tanah air," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait