iNewsGresik.id - Pelajar SMP Plus Jauharul Maknuun, Desa Lasem, Kecamatan Sidayu Gresik memamerkan sebanyak 16 motif batik khas Gresik, hasil karyanya di halaman sekolah.
Pameran batik bertema 'Flora, Fauna dan Bunga Khas Gresik mendapatkakn sambutan antusias Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, saat berkunjung di sekolah. Beragam motif yang dipamerkan di antaranya pohon randu alas, buah delima, ayam alas, pohon asem, bandeng, hingga rusa Bawean.
Pengasuh Ponpes Jauharul Maknuun, KH Shobirin mengatakan, belasan batik karya siswa ini merupakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Menurutnya, sekolah berbasis pesantren memadukan sistem pendidikan di empat Ponpes populer di masyarakat.
"Segi bahasa dan disiplin mengadopsi sistem dari Pondok Gontor, segi kitab kuning mengadopsi Pondok Mambaus Sholihin, dan segi metode penghafal Al-Qurannya mengadopsi pondok Yanba'ul Quran Kyai Arwani," ungkapnya, Jumat (11/1/2024).
KH Shobirin menambahkan untuk pembelajaran matematika dan sains mengadopsi dari
daroi SD Irada. "Kita menerapkan metode tersebut secara betul, diantaranya pola komunikasi di sekolah yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris," ungkapnya.
Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani. Belasan batik karya siswa ini merupakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Kamis (11/1/2023).
Ketua Penggerak PKK Gresik Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani mengapresiasi kreatifitas siswa dengan menuangkan idenya melalui karya seni batik. Hal ini untuk mengenalkan para siswa mengenai sumber daya alam yang ada di Gresik.
"Ini karya yang sangat luar biasa. Saya berharap sekolah dan siswa terus bersemangat meningkatkan kreatifitasnya," ujarnya, Jumat (11/1/2024).
Ning Nurul sapaan akrabnya menambahkan meski berbasis pesantren, tapi SMP Plus Jauharul Maknuun turut memperkenalkan dan melestarikan budaya khas Gresik melalui batik.
"Pembelajaran tidak hanya dari buku saja. Melainkan anak-anak ini diajari mengenal lingkungannya. Ini lah esensi dari kurikulum merdeka. Ini bisa menjadi contoh sekolah lain," kata Nurul.
Batik dengan motif khas Gresik, lanjutnya tidak hanya dilakukan pelajar Gresik, tetapi juga pelajar luar kota Gresik. Pasalnya, pelajar SMP Plus Jauharul Maknuun yang berbasis pesantren, berasal dari berbagai kota di Indonesia.
"Ini adalah peluang, bagaimana sekolah bisa memperkenalkan budaya Gresik. Menariknya tidak hanya siswa SMP yang ikut membuat karya batik. Tapi siswa SD juga," tuturnya.
Salah satu pelajar, Rayhan Falih Athaya mengaku senang bisa ikut mempamerkan karya batik karyanya di depan tim TP PKK Gresik. Siswa yang kelas 7 itu, memamerkan karya batiknya dengan motif ikan bandeng yang menjadi icon Kabupaten Gresik.
"Semula sempat canggung dan kesulitan belajar membatik. Tapi, lama-lama asyik dan menyenangkan," ujarnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait