iNewsGresik.id-Jelang Ramadhan, harga telur burung puyuh di sejumlah pasar tradisional di Gresik
merangkak naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
Sejumlah peternak mengatakan kondisi cuaca yang tidak menentu dan melambungnya harga pakan menjadi penyebab melambungnya harga telur puyuh di sejumlah pasar tradisional di gresik.
"Kenaikan harga telur terjadi sejak 2 pekan terakhir, secara bergelombang hingga mencapai Rp 35 ribu per kilogram, " ujar Muhammad Ramli Tamim, peternal asal desa Ambeng-Ambeng, Kecamatan Duduksampean Gresik, Selasa (28/2/2024).
Peternak yang sudah 3 tahun menggeluti budidaya puyuh menambahkan harga pakan ternak yang sebelumnya dijual seharga Rp 350 ribu per sak, naik menjadi Rp 450 Ribu rupiah per sak.
Namun de.mikian, lanjut Ramli peternak masih meraup untung mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari atau sebesar Rp 6 juta rupiiah per bulan.
"Kenaikan harga pakan terjadi sejak bulan Januari. Diprediksikan kenaikan terjadi hingga datangnya bulan suci Ramadhan," ungkapnya.
Lebih jauh, Ramli mengunglapkan untuk menyiasati mahalnya harga pakan, para peternak burung puyuh memberikan pakan alternatif ulat Magot sebagai pengganti pur.
Selain itu, kotoran burung puyuh dimanfaatkan untuk pupuk organik. Limbah burung puyuh dipacking dan lakundijual seharga Rp 12 ribu per sak.
"Alhamdulilah. budidaya burung puyih masih memberikan keuntungan yang menjanjikan, " pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait