iNewsGresik.id- Produksi pertanian yang tinggi dan menyediakan bahan pangan yang terjangkau masyarakat, menjadi salah satu fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Gresik melalui program Nawa Karsa Gresik Agropolitan.
Berbagai program tersebut, terbukti mampu memastikan ketahanan pangan selalu terjaga. Mulai dari sektor hulu terkait produksi pertanian, perkebunan, dan peternakan hingga sektor hilir, seperti pengolahan sampai distribusi pasar.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Gresik Eko Anindito Putro mengatakan Nawa Karsa Gresik Agropolitan utamanya output kunci Go Tani dan Pengembangan Kawasan Agropolitan, telah memastikan peningkatan produksi komoditas pangan.
Mengacu pada Laporan Kinerja Dinas Pertanian pada tahun 2023 tercatat Rasio ketersediaan Pangan Utama, yakni beras di Kabupaten Gresik mencapai 183,27 kilogram per kapita per tahun.
"Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 180,73 kilogram per kapita per tahun," ujarnya pada kegiatan Gerakan Pangan Murah di balai desa Desa Samirplapan, Kecamatan Duduksampeyan, Kamis (21/3).
Eko Anindito Putro mengungkapkan pada periode yang sama produksi komoditas unggulan pertanian meningkat sebesar 0,45 persen, komoditas unggulan perkebunan meningkat 0,33 persen, dan komoditas unggulan peternakan meningkat 1,74 persen.
Rinciannya, secara kumulatif jumlah produksi komoditas unggulan pertanian sebesar 788.678,42 ton, komoditas unggulan perkebunan sebesar 166.621,51 ton, dan komoditas unggulan peternakan sebesar 15.936.925 ton.
“Dengan program yang berkelanjutan dari hulu ke hilir, Kami ingin memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di masyarakat terjaga. Termasuk kegiatan seperti Pangan Murah hari ini,” ungkap Eko Anindito Putro.
Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Gresik, capaian program Nawa Karsa Gresik Agropolitan khususnya untuk output kunci Go Tani dan Pengembangan Kawasan Agropolitan juga tercapai dengan nilai sangat tinggi.
"Dinas Pertanian juga telah membuat aplikasi Go Tani untuk mendukung pendataan penerima bantuan pertanian," bebernya.
Ia menyebutkan jumlah Gapoktan/kelompok tani yang menerima manfaat ditergetkan menjangkau sebanyak 1.078 kelompok di tahun 2025. "Hingga saat ini, telah terlampaui, karena sudah ada 1.334 kelompok tani yang telah memperoleh manfaat dari program Go Tani sejak tahun 2021 hingga 2023," tegas Eko Anindito.
Pada sisi lain, lanjutnya, jumlah lahan terfasilitasi sarana dan prasarana pertanian dari program Go Tani hingga Desember 2023 lalu, telah terfasilitasi luas seluas 24.257 hektar dari target sebesar 25 ribu hektar pada tahun 2025.
"Untuk program Pengembangan Kawasan Agropolitan, jumlah Gapoktan dan Poktan penerima bantuan sarana dan prasarana pertanian hingga Desember 2023 lalu telah menyalurkan bantuan sebanyak 1.286 unit kepada kelompok tani medio 2021-2023," pungkas Eko Anindito.(*)
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait