iNewsGresik.id - Kehadiran tim Trauma Healing diharapkan dapat memulihkan kondisi kejiwaan warga terdampak gempa. Pasca gempa, warga mengungsi di tenda darurat. Warga trauma, tidak berani pulang ke rumah. Karena khawatir terjadi gempa susulan.
"Tim trauma healing itu mengajak para anak-anak korban gempa yang ada di pengungsian berbincang bincang, bernyanyi hingga bermain agar mereka dapat melupakan trauma akibat gempa bumi," ujar Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom di pelabuhan Gresik, Senin (25/3/2024).
Selain megirimkan Tim Trauma Healing, Polres Gresik dan Kodim 0817/Gresik juga mengirimkan anggotanya dan logistik di antaranya ribuan paket sembako, tenda, perlengkapan kesehatan hingga genset pembangkit listrik.
Pengiriman logistik ini menggunakan Kapal Motor Bahari Express dari pelabuhan Gresik.
"Hal ini merupakan respon cepat dari instansi terkait untuk membantu korban gempa di Pulau Bawean, Gresik," ujar Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, Komandan Kodim 0817/Gresik.
Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar menegaskan bahwa dalam masa tanggap darurat ini kebutuhan masyarakat pengungsi di Pulau Bawean Gresik harus terpenuhi.
“Ketika status tanggap darurat, maka kebutuhan logistik warga yang mengungsi harus terpenuhi,” tandasnya.
Selain kebutuhan logistik, lanjutnya pihaknya juga mengirimkan sejumlah bantuan tenda dan genset pembangkit listrik. Hal ini, penting, karena warga masih tinggal di pengungsian memanfaatkan tanag lapang di desanya.
“Bantuan ini, untuk membantu warga yang tinggal di pengungsian,” pungkas Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait