iNewsGresik.id - Sebanyak 50 perahu nelayan semarakkan tradisi Sedekah Laut yang digelar masyarakat Kampung Nelayan desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Minggu (11/8/2024).
Tradisi turun temurun diawali dengan gelar doa bersama di balai nelayan desa setempat. Doa bersama ini, diikuti ratusan warga mulai dari anak-anak, remaja hingga kelompk lanjut usia (Lansia).
Ratusan warga kemudian mengarak tumpeng berisi aneka hasil bumi dan ikan hasil tangkapan nelayan. Mereka mengarak tumpeng mengelilingi desa sambil bersholawat menuju dermaga pelabuhan nelayan di desa setempat.
Sebanyak 50 unit perahu nelayan berhiaskan bendera merah putih, kemudian mengarak tumpeng menyusuri aliran sungai Lamong yang menjadi lalu lintas nelayan bekerja mencari ikan di laut.
Arak-arakan tumpeng di atas perahu ini, tidak hanya diikuti nelayan setempat. Tetapi juga sejumlah warga dari desa lain, termasuk petugas kepolisian Polairud Polres Gresik, dan pelajar SMA Semen Gresik.
Tepat di muara Kali Lamong, para nelayan menggelar doa bersama di atas perahu dengan dipimpin sesepuh nelayan. Mereka kemudian melepaskan miniatur perahu nelayan berisi tumpeng agung ke tengah laut.
Ketua Nelayan Desa Sukorejo, Muhammad Khotib, mengatakan prosesi sedekah laut merupakan tradisi rutin tahunan yang digelar warga.
"Hal ini, sebagai ungkapan syukur dan memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan perlindungan, keberkahan, kesehatan, dan rejeki yang melimpah," ujarnya.
Muhammad Khotib menambahkan sedekah laut tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan para nelayan. Tetapi juga sebagai upaya melestarikan tradisi warisan nenek moyang.
"Tradisi ini merupakan wujud kearifan lokal yang harus kita pelihara bersama," tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala desa Sukorejo, Fathkurahman mengatakan tradisi Sedekah Laut sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem laut, membangun rasa kegotong-royongan dan keguyuban antar warga.
"Kami berharap nelayan bisa diberi keselamatan saat melaut, mendapat ikan yang melimpah, dan mendapatkan kesejahteraan dari pekerjaannya," ujarnya.
Fathkurahman menambahkan sedekah laut merupakan salah satu cara nguri-uri budaya, menghormati leluhur, melalui kegiatan tradisional seperti ini. "Ini merupakan momentum untuk semakin meningkatkan rasa syukur, kepedulian, dan tanggung jawab kita bersama terhadap kelestarian laut," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Semen Gresik, Choirul Fauzi, mengatakan keikutsertaan anak didiknya pada kegiatan sedekah laut sebagai upaya menanamkan kearifan lokal. Kurikulum Merdeka saat ini, menerapkan profile pelajar Pancasila. Salah satu temanya menanamkan kearifan lokal.
"Jadi sedekah laut ini, Kami mengajak generasi muda akan pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya bangsa," ujarnya.
Choirul Fauzi menambahkan Sekolah menjadi tempat yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal bagi siswa. Melalui kurikulum yang mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pelajaran, siswa dapat belajar tentang sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang telah diterima secara turun-temurun.
"Dengan memahami kearifan lokal, siswa dapat memahami akar budaya bangsanya," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait