DUKUN, iNewsGresik.id - Suasana duka menyelimuti keluarga Amenah, seorang petani perempuan berusia 54 tahun asal Desa Jrebeng, Kecamatan Dukun, Gresik.
Tragedi itu terjadi ketika Amenah, yang sudah terbiasa berangkat lebih dulu ke sawah, ditemukan tewas dengan tangan masih menggenggam kabel jebakan tikus beraliran listrik yang biasa ia gunakan untuk melindungi hasil tanamannya dari hama. Peristiwa tragis ini membuat keluarga dan warga sekitar terpukul, meninggalkan kesedihan yang mendalam.
Amenah pertama kali ditemukan oleh sang suami, Roihan (59), yang merasa khawatir karena istrinya belum pulang dan tak memberi kabar sejak pagi.
"Biasanya, Amenah selalu pamit dan kembali tepat waktu, namun kali ini ia belum juga terlihat di rumah," ungkap Roihan dengan nada sedih.
Dalam kecemasan, ia bergegas menuju sawah, dan saat tiba di sana, Roihan mendapati tubuh istrinya telah terbaring tak bernyawa di samping kabel jebakan tikus yang masih terhubung dengan aliran listrik.
Panik, Roihan segera berlari pulang untuk mematikan saklar listrik agar aman mendekati tubuh istrinya.
Ia kemudian meminta bantuan warga untuk mengevakuasi jenazah Amenah. Namun, upaya ini hanyalah upaya untuk menenangkan hati; sesungguhnya, bagi Roihan, kehilangan Amenah meninggalkan luka yang begitu dalam.
Kapolsek Dukun, AKP Sugiarto, membenarkan bahwa kejadian ini murni kecelakaan dan tidak ditemukan unsur kekerasan. Dari hasil pemeriksaan tim medis UPT Puskesmas Dukun, Amenah dinyatakan meninggal akibat sengatan listrik, dan pihak keluarga telah memilih untuk tidak melakukan otopsi. Keluarga juga menyatakan tidak akan menuntut pihak mana pun terkait insiden tersebut.
Bagi warga Desa Jrebeng, Amenah bukan hanya seorang petani, tetapi juga sosok pekerja keras dan istri yang setia mendampingi suaminya di ladang.
"Ia adalah perempuan tangguh, tak kenal lelah menjaga sawahnya," ujar salah satu tetangga.
Kematian Amenah pun menjadi pembelajaran pahit bagi warga setempat tentang bahaya penggunaan jebakan tikus beraliran listrik, yang meski efektif dalam menangkal hama, dapat berisiko fatal.
Kisah Amenah adalah cerminan dari tantangan yang dihadapi banyak petani kecil di pedesaan. Demi menjaga hasil tanam, mereka seringkali mempertaruhkan nyawa.
Kini, di saat keluarga Amenah berusaha menerima kepergian sosok yang dicintai, warga desa juga mulai mempertimbangkan risiko jebakan tikus beraliran listrik, berharap tidak ada lagi keluarga yang harus kehilangan orang terkasih karena upaya perlindungan sawah yang berbahaya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait