GRESIK, iNewsGresik.id — Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Gresik kembali membuka akses lapangan kerja yang transparan dan bebas percaloan. Kegiatan rekrutmen terbuka dilaksanakan melalui metode walk-in interview yang mempertemukan langsung pencari kerja dengan perusahaan di Kantor Disnaker Gresik, Selasa (29/4).
Sebanyak 52 lowongan kerja dari berbagai sektor ditawarkan kepada para pelamar. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, serta Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin.
“Proses rekrutmen ini kami rancang agar lebih cepat dan efisien. Perusahaan butuh tenaga kerja segera, dan masyarakat butuh pekerjaan secepatnya,” ujar Sekda Washil.
Selain mempercepat seleksi, Disnaker juga menegaskan pentingnya transparansi. Para pelamar diarahkan menggunakan platform resmi Gresikerja untuk mendapatkan informasi lowongan kerja yang sah dan terverifikasi.
“Kami ingin masyarakat mengakses informasi langsung dari sumber resmi. Tidak perlu percaya pada calo atau informasi yang tidak jelas,” tambahnya.
Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin, menjelaskan bahwa rekrutmen ini tidak hanya menyediakan banyak pilihan kerja, tapi juga menjadi langkah awal membangun sistem rekrutmen terpadu hingga ke tingkat desa.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan camat dan kepala desa agar data pencari kerja lebih akurat dan terhubung langsung dengan kebutuhan perusahaan,” jelas Zainul.
Selain sesi wawancara, pelamar juga mengikuti kuis singkat sebagai bagian dari proses seleksi. Di sela kegiatan, Zainul juga menegaskan bahwa Disnaker siap menindak tegas perusahaan yang melanggar hak pekerja, termasuk yang menahan dokumen pribadi seperti ijazah atau KTP.
Salah satu pelamar, Amanda Novia, mengaku merasa lebih aman mengikuti proses ini karena bersumber langsung dari dinas pemerintah. “Informasinya jelas, tidak ribet, dan saya merasa lebih percaya diri karena prosesnya resmi,” ungkapnya.
Langkah ini merupalan upaya Pemerintah Kabupaten Gresik menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang adil, terbuka, dan bebas dari praktik percaloan.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait