JAKARTA, iNews - Kedutaan Besar Kerajaan Denmark di Indonesia kunjungi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di pabrik CIlacap, Jawa tengah.
Kunjungan ini sebagai bentuk kerja sama strategis proyek pengelolaan sampah yang telah terjalin antara SBI dengan Kedutaan Besar Kerajaan Denmark sejak tahun 2013.
Pada kunjungan ini, Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen, didamping Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto. Mereka diterima Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo dan Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani.
Selain peningkatan hubungan bilateral kedua negara, kunjungan ini juga untuk meninjau kembali teknologi RDF dalam pengelolaan sampah menjadi alternatif bahan bakar dan bahan baku, serta manfaatnya dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
Duta Besar Denmark, H.E. Lars Bo Larsen dalam sambutannya menyampaikan, Denmark mendukung keberadaan fasilitas RDF di Cilacap untuk mempercepat transisi hijau di Indonesia, karena membawa banyak peluang dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan.
Dikatanya, Denmark berminat menanamkan investasi pada proyek-proyek energi terbarukan khususnya pengolahan sampah menjadi energi. "Fasilitas percontohan di Cilacap menunjukkan teknologi yang telah teruji dan memberi banyak pelajaran penting untuk menarik pendanaan bagi replikasi di daerah lain," ujarnya.
Teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF), menurutnya, adalah upaya pengelolaan sampah berkelanjutan yang mampu mengubah sampah menjadi energi alternatif terbarukan dan dapat mengurangi emisi CO2.
Setelah diresmikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pada 21 Juli 2020,fasilitas RDF saat ini, telah beroperasi penuh dengan kapasitas 120150 ton sampah per hari.
Fasilitas pengolahan sampah domestik terpadu pertama di Indonesia ini merupakan milik Pemerintah Kabupaten Cilacap bersumberdari dana hibah Pemerintah Kerajaan Denmark melalui program ESP3 didukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta SBI, sebagai operatornya.
Proyek ini diinisiasi PT SBI sebagai perwujudan kepedulian lingkungan dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan terkait termasuk Pemerintah Kerajaan Denmark dalam studi awal hingga implementasi.
Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menjelaskan, aplikasi teknologi ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dikatakanya, pengelolaan limbah dan sampah menjadi energi alternatif terbarukan yang mengedepankan prinsip ekonomi sirkular untuk membantu perwujudan pembangunan keberlanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Kerja sama lintas pemangku kepentingan yang terjalin dalam proyek RDF di Cilacap, diharapkan terus berlangsung dan diterapkan di lebih banyak daerah di Indonesia," kata Lilik Unggul Raharjo.
Manfaat pengelolaan sampah dengan teknologi RDF di Kabupaten Cilacap, bahkan menginspirasi Pemerintah Indonesia untuk mereplikasi teknologi RDF ke 34 kota di Indonesia,sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat peresmian fasilitas RDF di Cilacap tahun 2020 lalu.
Dalam perkembangannya, Kedutaan Denmark juga turut mendukung beberapa inisiatif dengan memberikan dukungan studi kelayakan proyek RDF Plant di Provinsi Aceh.
Selain di Kabupaten Cilacap, Tuban dan DKI Jakarta, PT SBI pada tahun 2021, telah menandatangani dua kesepakatan bersama pengelolaan sampah regional di TPA Blang Bintang, Pemerintah Provinsi Aceh. Dan penerimaan residu sampah dari PDU Banyumas, Kabupaten Banyumas untuk dimanfaatkan di Pabrik SBI Cilacap.
Dikatakanya, PT SBI telah bekerjasama dengan Unilever untuk mengurai problematika sampah dengan meningkatkan kapasitas sampah terolah menjadi RDF di fasilitas RDF Jeruklegi, Cilacap.
"Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan banyak masukan dan manfaat bagi hubungan bilateral kedua negara dan mendorong upaya waste-to-energy untuk memberikan kontribusi mengatasi persoalan sampah yang ada di Indonesia," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto
Artikel Terkait