GRESIK, iNews.id – Sampai saat ini banjir rob di wilayah Kabupaten Gresik belum surut. Diduga ada dua penyebab sehingga pasang air laut meluap dan menggenangi wilayah di lima kecamatan.
Ketua Program Studi Budidaya Perikanan Universitas Muhammadiyah Gresik, Dr Farikhah menjelaskan, peristiwa banjir rob di Gresik sebetulnya merupakan peristiwa alam. Yaitu naiknya muka air laut masuk ke daratan yang diakibatkan gaya pasang surut air laut.
“Beberapa pekan lalu terjadi rob dengan kekuatan hebat, sehingga menyapu wilayah di sepanjang garis Pantai Utara, seperti di Tuban, Ujungpangkah hingga Pulau Mengare,” tukasnya, Senin (20/6/2022).
Diakui, banjir rob yang sekarang tampak lebih hebat dan merusak. Hal ini lantaran kurang adanya tanaman penahan banjir rob sehingga terjadi abrasi. Bahkan, itu terlihat jelas beberapa titik karena kurangnya tanaman penahan seperti mangrove.
Seperti diketahui, Sampai saat ini, pasang air laut sudah menggenangi wilayah di lima kecamatan. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik wilayah terdampak banjir rob; Kecamatan Manyar, Kebomas, Ujungpangkah, Bungah, dan Kecamatan Tambak di Pulau Bawean.
Dari kelima kecamatan, ada 160 rumah dan 577 hektar tambak yang terendam. Di Kecamatan Ujungpangkah, air laut menggenangi Desa Pangkah Kulon. Ada 150 rumah yang terendam banjir rob. Sedangkan di Desa/Kecamatan Tambak Pulau Bawean 10 rumah terendam air.
Editor : Ashadi Ikhsan
Artikel Terkait