Bermain Hujan Hujan di Telaga, Pelajar SMP di Gresik Tewas Tenggelam

Agus Ismanto
Suasana duka menyelimuti keluarga Azril, siswa kelas 7 yang tewas tenggalam di telaga di dekat rumahnya desa Mojogede, kecamatan Balungpanggang, Gresik

GRESIK, iNews.id - Seorang pelajar kelas 7, Azril ditemukan tewas tenggelam di telaga tidak jauh dari rumahnya di desa Mojogede, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jumat (22/12) dini hari.

Kapolsek Balungpanggang AKP Zainuddin mengatakan peristiwa tragis ini terjadi, saat korban bersama teman temanya bermain hujan hujan di telaga. Namun, tanpa diduga korban terpeleset dan tercebut telaga.

“Jenasah korban ditemukan Jumat dini hari, sekira pukul 00.30 WIB. Setelah warga, BPBD dan Tim SAR Gresik bergotong royong melakukan pencarian selama hampir 10 jam,” ujarnya, Jumat (24/12/2022).

Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan korban bersama dua orang temannya bermain hujan hujan di pinggir telaga. Tidak lama kemudian, dua temannya mengetahui korban terpeleset ke tengah telaga. Keduanya pun berupaya menyelamatkan korban dengan menyodorkan kayu.

Mengetahui korban tercebur, kedua orang  temannya justeru ketakutan dan langsung pulang ke rumahnya. “Tidak ada warga yang tahu, karena kedua teman korban tidak menceritakan kepada siapapun,” ujar Kepala desa Mojogede, Ngadiono.

Kedua orang tua korban akhirnya panik, karena hingga malam hari buah hatinya tak kunjung pulang. Dibantu warga, keluarga berupaya mencari korban di sekeliling kampung. Sampai akhirnya, warga mendapatkan sandal jepit korban di pinggir telaga.

“Warga akhirnya mencari korban dengan melakukan penyelaman. Sebelumnya, warga sempat melihat korban bermain hujan hujan di telaga,” terang Ngadiono.

Namun, lanjutnya, pencarian korban terkendala tingginya curah hujan dan debit air telaga yang terus meningkat.  Warga akhirnya mendatangkan mesin pompa untuk menyedot air telaga hingga surut.

“Jenasah korban akhirnya ditemukan, setelah warga, BPBD dan Tim SAR melakukan pencarian dengan melakukan penyelaman selama hampir 10 jam,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Balongpanggang M. Amri menyatakan, proses evakuasi di wilayah perairan, sesuai ketentuan memang tidak dianjurkan saat malam.  Soal kekecewaan warga terhadap tim SAR, pihaknya bisa memahami.

’’Ini memang kondisionalnya. Kita juga memahami perasaan masyarakat karena tentu mereka juga peduli pada warganya,” ungkapnya.

 

Editor : Agus Ismanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network