Menurut Haryanto, almarhum sempat mendapatkan penanganan medis oleh petugas di Bandara AMAA sesaat setelah pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5045 yang ditumpanginya mendarat di Madinah.
"Sempat dilarikan ke Rumah Sakit di Madinah untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif. Suhadak dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit," ucapnya.
Sumarni istri Suhadak menuturkan, suaminya dalam kondisi sehat saat hendak berangkat ke Tanah Suci. Hasil pemeriksaan kesehatan sebelum pemberangkatan haji juga tidak menunjukkan gejala sakit. Bahkan hingga turun dari pesawat, almarhum masih ikut membantu menurunkan koper kecil miliknya dan beberapa jamaah lainnya.
"Malah saya yang sempat kurang enak badan, semuanya dibantu sama bapak sampai turun dari pesawat. Bapak bawa koper dua sama punya saya," ujar Sumarni.
Namun, usai melewati proses di imigrasi, Suhadak mendadak mengeluh sesak napas hingga harus mendapatkan penanganan medis di klinik bandara. Karena kondisinya semakin memburuk Suhadak kemudian dirujuk ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia. "Keluarga sudah saya kabari. Insyaallah sudah ikhlas semua," ucap warga Kartini, Gresik, Jawa Timur ini.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait